Iklan Beranda

jtvbojonegoro
Rabu, 08 Mei 2024, 15:36 WIB
Last Updated 2024-05-08T08:36:42Z
BojonegoroPolitik | PemerintahanViewerViral

Pemkab Bojonegoro Bersama Kemenkeu Gelar Public Sector Leaders Forum


BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Perwakilan Jawa Timur, menggelar Public Sector Leaders Forum On East Java Economic Prospect 2024, di Pendopo Malowopati setempat, Selasa (07/05/2024) pagi.

Mengusung tema membedah arah, potensi, dan peran Kabupaten Bojonegoro dalam perekonomian Jawa Timur menuju Indonesia emas 2045, kegiatan tersebut dihadiri Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Staff Khusus Kemenkeu RI Bidang Perumusan Kebijakan Regional Fiskal Prof. Candra Fajri Ananda, Kepala Kantor Direktorat Pajak Jatim 1 selaku Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim Sigit Danang Joyo, Deputi Kepala Perwakilan BI Perwakilan Jatim M. Nur Nugroho, dan Direktur Kemitraan OJK Perwakilan Jatim Dedi Patria.

Kemudian turut hadir pula Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Zulkipli, Kepala Divisi Direktorat Industri Produk Halal Komite Daerah Ekonomi dan Syariah Jawa Timur Dr. Hj. Siti Husnulo beserta para jajarannya. Serta dari Pejabat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yaitu Sekretaris Daerah Nurul Azizah, Kepala Dinas terkait, perwakilan Kepala Desa di Kabupaten Bojonegoro dan stakeholder terkait.

Kabupaten Bojonegoro, menjadi tujuan daerah kunjungan perdana pada giat Public Sector Leader Forum On East Java Economic Prospect 2024. Adapun pembahasan dalam forum tersebut, berkaitan dengan ekonomi, kebijakan, anggaran, potensi umkm, agrikultur, maupun pariwisata di Bojonegoro menjadi topik utama.

Kegiatan ini bertujuan membedah arah potensi dan peran ekonomi Bojonegoro dalam perekonomian Jawa Timur menuju Indonesia emas 2045.

Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan, melalui serangkaian kegiatan ini Pemkab Bojonegoro, akan terus berkoordinasi dengan semua pihak agar semakin solid dalam membangun Bojonegoro.

Hadirnya para pelaku sektor keuangan, memiliki faktor penting, mengingat Kabupaten Bojonegoro menjadi penghasil padi terbesar ketiga di jawa timur, dan 30 persen migas nasional berasal dari Bojonegoro.

“Tentunya, ada sektor lain yang bisa didorong, seperti sektor pertanian atau peternakan yang bisa mendongkrak UMKM,” jelasnya.

Selain itu, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menambahkan, Tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut juga untuk merumuskan kebijakan kebijakan, yang harus diambil untuk membangun ekonomi Kabupaten Bojonegoro.

“Khususnya untuk membangun ekonomi Kabupaten Bojonegoro ke depan, sekaligus untuk mendukung perekonomian di Jawa Timur,” ujarnya.

Selain itu, Pj Bupati menyampaikan beberapa hal besar yang nanti perlu ditindak lanjuti, diantaranya memperkuat fondasi yang menjadi sektor potensial untuk Bojonegoro.

Kemudian bagaimana memberikan dukungan untuk sektor-sektor potensial yang ada di bojonegoro, termasuk dari sektor perbankan, dan tentunya juga dukungan dari pemerintah pusat lewat transfer ke daerah.

Tak hanya itu, perhatian khusus lainnya menurutnya bagaimana menggunakan anggaran tersebut secara baik, termasuk belanja belanja kementerian dan lembaga yang ada di Bojonegoro dan Jawa Timur, bisa disinergikan dengan programnya Pemkab Bojonegoro.

“Sehingga nanti semua belanja tersebut dalam APBD bisa lebih efektif dan baik hasilnya untuk masyarakat kita,” imbuhnya menegaskan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Pajak Jawa Timur 1, selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Sigit Danang Joyo mengatakan, kegiatan Public Sector Leaders Forum On East Java Economic Prospect 2024, salah satu upaya menuju Indonesia emas 2045 melalui sektor pembangunan ekonomi berkelanjutan.

“Dimana kemenkeu bekerjasama dengan pemerintah kabupaten bojonegoro, untuk meningkatkan perekonomian daerah khususnya, dan perekonomian provinsi jawa timur pada umumnya, salah satunya dengan menggali potensi-potensi dari beberapa sektor yang ada di kabupaten bojonegoro, baik sektor hortikultura, pariwisata, umkm, dan sektor lainnya,” paparnya.

Dalam kunjungan pertama ke Kabupaten Bojonegoro, sigit menyampaikan. Jika kegiatan ini menjadi forum yang pertama di bojonegoro, sebagai wujud sinergi para pimpinan di sektor keuangan dan ke depan juga akan melibatkan sektor non keuangan.

“Hampir seluruh data primer dari semua narasumber telah dipaparkan, baik yang mikro ekonomi maupun sektor riil. Bahkan bukan hanya disajikan datanya saja, akan tetapi dari beberapa stakeholder yang ada sudah memberikan program yang konkret,” katanya.

Sebelum acara berakhir, dilakukan diskusi dan tanya jawab dengan para peserta yang hadir, termasuk perwakilan dari kelompok tani dan pengusaha. Kemudian kegiatan forum diskusi diakhiri oleh local expert Kemenkeu Jawa Timur, dari civitas akademika Prof. Rudi purwono FEB Universitas Airlangga.

Selanjutnya, para tamu dari kemenkeu diajak ke sejumlah destinasi wisata di Bojonegoro, mulai dari kayangan api dan kebun belimbing ringinrejo. (*/rok)