TUBAN - Dalam beberapa bulan terakhir warga Kabupaten Tuban diresahkan dengan adanya Grup Gay di salah satu platform media sosial Facebook. Grup yang menyediakan komunikasi hubungan sesama jenis ini setidaknya sudah diikuti oleh 10 ribu pengguna Facebook.
Kehadiran grup bernama Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena dianggap tidak lazim dan menyimpang. bahkan beberapa komentar negatif dan foto-foto menyimpang juga ditampilkan dalam postingan grup tersebut.
Guna mengungkap identitas admin grup, kini Satreskrim Polres Tuban tengah melakukan serangkaian penyelidikan dan mengirim surat ke penyedia platform Facebook.
Petugas kepolisian juga tengah menyelidiki informasi akun-akun yang memiliki kontribusi terbanyak di dalam postingan grup tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti dan melaksanakan penyelidikan untuk mencari informasi siapa admin grup tersebut.
“Untuk saat ini kami sudah melaksanakan penyelidikan untuk mencari informasi siapa admin daripada grup tersebut. Kemudian kami juga mencari informasi akun penyelidikan bahwa akun-akun mana yang memang berkontribusi paling banyak pada akun tersebut,” ujar AKP Dimas.
Menurut warga, postingan di dalam grup ini dianggap kurang etis untuk ditampilkan di media sosial. mengingat pengguna media sosial saat ini didominasi anak usia dini.
Terlebih komentar yang nampak sangat meyimpang dan menimbulkan ke khawatiran bagi pembacanya.
“Kalau melihat di media sosial facebook sih, kayaknya perilaku-perilaku seperti itu kurang etis masih ditampakkan ke sosial media. Karena banyak sekali perilaku menyimpang, ya nggak pantas gitu hasil,” ujar Rico Oktavian.
Warga berharap agar pihak berwajib bisa segera menangkap identitas pelaku yang menjadi admin grup menyimpang tersebut. sehingga grup tersebut bisa segera dihapus karena menunjukan perilaku-prilaku negatif bagi masyarakat. Dzik/lim.
Kehadiran grup bernama Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena dianggap tidak lazim dan menyimpang. bahkan beberapa komentar negatif dan foto-foto menyimpang juga ditampilkan dalam postingan grup tersebut.
Guna mengungkap identitas admin grup, kini Satreskrim Polres Tuban tengah melakukan serangkaian penyelidikan dan mengirim surat ke penyedia platform Facebook.
Petugas kepolisian juga tengah menyelidiki informasi akun-akun yang memiliki kontribusi terbanyak di dalam postingan grup tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti dan melaksanakan penyelidikan untuk mencari informasi siapa admin grup tersebut.
“Untuk saat ini kami sudah melaksanakan penyelidikan untuk mencari informasi siapa admin daripada grup tersebut. Kemudian kami juga mencari informasi akun penyelidikan bahwa akun-akun mana yang memang berkontribusi paling banyak pada akun tersebut,” ujar AKP Dimas.
Menurut warga, postingan di dalam grup ini dianggap kurang etis untuk ditampilkan di media sosial. mengingat pengguna media sosial saat ini didominasi anak usia dini.
Terlebih komentar yang nampak sangat meyimpang dan menimbulkan ke khawatiran bagi pembacanya.
“Kalau melihat di media sosial facebook sih, kayaknya perilaku-perilaku seperti itu kurang etis masih ditampakkan ke sosial media. Karena banyak sekali perilaku menyimpang, ya nggak pantas gitu hasil,” ujar Rico Oktavian.
Warga berharap agar pihak berwajib bisa segera menangkap identitas pelaku yang menjadi admin grup menyimpang tersebut. sehingga grup tersebut bisa segera dihapus karena menunjukan perilaku-prilaku negatif bagi masyarakat. Dzik/lim.
