Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 11 Juni 2025, 15:42 WIB
Last Updated 2025-06-11T08:42:34Z
BojonegoroViewerViral

Dua Kali Disegel, PT. Sata Tec Indonesia Nekat Beroperasi


BOJONEGORO - Pabrik pengolahan tembakau PT. Sata Tec Indonesia yang berada di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro nampaknya meremehkan peringatan keras dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Pabrik tersebut, ngeyel beroperasi meski telah disegel dua kali, karena belum melengkapi perizinan.

Dalam sebuah video yang beredar, nampak asap putih mengepul dari cerobong pabrik tersebut. Padahal, Satpol-PP bersama Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dan Dinas PU Bina Marga Bojonegoro telah menyegel kedua kalinya, pada Kamis (5/6/2025) kemarin.

Kepala Desa (Kades) Sukowati, Amik Rohadi mengungkapkan, ia kecewa terhadap manajemen PT. Sata Tec Indonesia yang dinilai membandel. Pasalnya, pabrik pengolahan tembakau yang berlokasi di Jalan Raya Bojonegoro–Babat itu, tetap beroperasi meski telah dua kali disegel oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

“Beberapa hari lalu disegel Satpol PP, tapi sampean (anda) bisa lihat sendiri, sampai sekarang masih tetap beroperasi,” ungkap Amik, Selasa (10/6/2025).

Bau tidak sedap dan menyengat dari aktivitas pabrik ini, dikeluhkan warga sekitar, terutama pihak lembaga pendidikan seperti PAUD, TK, dan SD yang berada tak jauh dari lokasi. Sejumlah guru dan siswa bahkan mengalami mual saat pabrik beroperasi.

Amik meminta Pemkab Bojonegoro untuk meninjau ulang izin operasional perusahaan tersebut. Dirinya menilai tindakan PT. Sata Tec terkesan menantang kebijakan pemerintah.

“Kok seolah-olah perusahaan ini menantang pemerintah ya? Kalau benar soal perizinan, tolong dikaji ulang,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Bojonegoro, Heru Sugiharto, menyebut bahwa perusahaan belum memenuhi persyaratan perizinan yang berlaku. Sehingga pihaknya bersama tim gabungan melakukan penutupan sementara.

“Kemarin bersama tim dari DPTMSP, DLH, PU, Cipta Karya (melakukan penutupan sementara) untuk dipenuhi perizinannya,” ungkap Heru.

Heru menambahkan bahwa penutupan ini bertujuan agar perusahaan segera memperbaiki sistem pengolahan limbah guna menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Sementara, pihak manajemen PT. Sata Tec Indonesia belum bersedia memberikan keterangan, meski sudah beberapa kali dihubungi awak media. Lim.