TUBAN - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tuban terus mengalami lonjakan dalam dua pekan terakhir. Kenaikan harga yang terjadi secara bertahap ini diduga dipicu oleh minimnya pasokan dari para petani dan penggilingan padi. Dampaknya, masyarakat mulai beralih ke beras kualitas sedang karena dinilai lebih terjangkau.
Pantauan JTV di Pasar Baru, Jalan Gajah Mada, Kabupaten Tuban, pada Senin (14/7/2025) pagi, menunjukkan bahwa harga beras kualitas premium yang sebelumnya dijual di kisaran Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, kini sudah naik menjadi Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram. Tak hanya itu, beras kualitas medium juga mengalami kenaikan signifikan, dari sebelumnya Rp9.500–Rp11.000 kini mencapai Rp12.000 per kilogram. Bahkan, untuk beras kualitas super, harga tertinggi kini menyentuh angka Rp15.000 per kilogram.
Menurut keterangan para pedagang, kenaikan harga ini terjadi secara bertahap dengan kisaran Rp100 per hari. Salah satu pedagang, Tutik, menyebut bahwa penyebab utama lonjakan harga adalah berkurangnya stok dari para petani maupun tempat penggilingan.
“Stok dari penggilingan sekarang minim, jadi harga terus naik sedikit demi sedikit. Hampir tiap hari naik seratus rupiah,” ujarnya.
Meskipun harga terus meningkat, aktivitas penjualan beras masih berlangsung normal. Namun demikian, pola belanja masyarakat mulai berubah. Jika sebelumnya lebih banyak memilih beras premium, kini banyak yang beralih membeli beras medium karena lebih ramah di kantong.
Warga berharap harga beras segera kembali stabil agar biaya kebutuhan pokok tidak semakin membengkak. Dzik/lim.
Pantauan JTV di Pasar Baru, Jalan Gajah Mada, Kabupaten Tuban, pada Senin (14/7/2025) pagi, menunjukkan bahwa harga beras kualitas premium yang sebelumnya dijual di kisaran Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, kini sudah naik menjadi Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram. Tak hanya itu, beras kualitas medium juga mengalami kenaikan signifikan, dari sebelumnya Rp9.500–Rp11.000 kini mencapai Rp12.000 per kilogram. Bahkan, untuk beras kualitas super, harga tertinggi kini menyentuh angka Rp15.000 per kilogram.
Menurut keterangan para pedagang, kenaikan harga ini terjadi secara bertahap dengan kisaran Rp100 per hari. Salah satu pedagang, Tutik, menyebut bahwa penyebab utama lonjakan harga adalah berkurangnya stok dari para petani maupun tempat penggilingan.
“Stok dari penggilingan sekarang minim, jadi harga terus naik sedikit demi sedikit. Hampir tiap hari naik seratus rupiah,” ujarnya.
Meskipun harga terus meningkat, aktivitas penjualan beras masih berlangsung normal. Namun demikian, pola belanja masyarakat mulai berubah. Jika sebelumnya lebih banyak memilih beras premium, kini banyak yang beralih membeli beras medium karena lebih ramah di kantong.
Warga berharap harga beras segera kembali stabil agar biaya kebutuhan pokok tidak semakin membengkak. Dzik/lim.