TUBAN - Seorang pria paruh baya asal Karanganyar, Jawa Tengah, diringkus polisi saat ketahuan mencopet enam unit handphone milik pengunjung Haul Sunan Bonang di Alun-Alun Tuban, Kamis (10/7/2025) malam. Ironisnya, pelaku yang mengaku sebagai pengemis ini justru memanfaatkan keramaian haul untuk beraksi.
Pelaku diketahui bernama Jono, 56 tahun. Ia diamankan tim Jatanras Satreskrim Polres Tuban setelah aksinya dipergoki warga dan diserahkan ke petugas Satpol PP setempat. Dari tangan pelaku, polisi menyita enam unit handphone hasil curian.
Menurut pengakuan pelaku, ia datang ke Tuban menggunakan bus dari Karanganyar begitu mengetahui adanya kegiatan haul besar. Setibanya di lokasi, ia menyamar sebagai pengemis untuk memudahkan mencari sasaran.
“Begitu lihat ada HP di kantong atau tas yang kelihatan, langsung saya ambil,” ujar Jono.
Aksi pencopetan dilakukan pelaku dalam waktu singkat. Hanya dalam dua jam, ia sudah berhasil menggasak enam handphone dari para peziarah. Barang-barang hasil curian itu rencananya akan dijual ke penadah dengan harga antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung jenis dan kondisi ponsel.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Tuban, Ipda Moh. Rudi, menjelaskan bahwa pelaku merupakan residivis yang kerap beraksi saat ada acara besar. Polisi kini menahan pelaku dan menjeratnya dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
“Pelaku memanfaatkan momen keramaian, menyamar sebagai pengemis, dan mencopet secara acak. Kami imbau masyarakat agar lebih waspada terhadap barang bawaannya saat berada di keramaian,” ujar Ipda Rudi.
Akibat perbuatannya, saat ini pelaku mendekam di sel tahanan Polres Tuban untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Dzik/lim.
Pelaku diketahui bernama Jono, 56 tahun. Ia diamankan tim Jatanras Satreskrim Polres Tuban setelah aksinya dipergoki warga dan diserahkan ke petugas Satpol PP setempat. Dari tangan pelaku, polisi menyita enam unit handphone hasil curian.
Menurut pengakuan pelaku, ia datang ke Tuban menggunakan bus dari Karanganyar begitu mengetahui adanya kegiatan haul besar. Setibanya di lokasi, ia menyamar sebagai pengemis untuk memudahkan mencari sasaran.
“Begitu lihat ada HP di kantong atau tas yang kelihatan, langsung saya ambil,” ujar Jono.
Aksi pencopetan dilakukan pelaku dalam waktu singkat. Hanya dalam dua jam, ia sudah berhasil menggasak enam handphone dari para peziarah. Barang-barang hasil curian itu rencananya akan dijual ke penadah dengan harga antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung jenis dan kondisi ponsel.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Tuban, Ipda Moh. Rudi, menjelaskan bahwa pelaku merupakan residivis yang kerap beraksi saat ada acara besar. Polisi kini menahan pelaku dan menjeratnya dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
“Pelaku memanfaatkan momen keramaian, menyamar sebagai pengemis, dan mencopet secara acak. Kami imbau masyarakat agar lebih waspada terhadap barang bawaannya saat berada di keramaian,” ujar Ipda Rudi.
Akibat perbuatannya, saat ini pelaku mendekam di sel tahanan Polres Tuban untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Dzik/lim.
