Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Minggu, 20 Juli 2025, 16:32 WIB
Last Updated 2025-07-21T09:38:01Z
Potensi DaerahTubanViewerViral

Sulap Limbah Kulit Siwalan Jadi Briket, Pemuda Tuban Ini Raup Omzet Hingga Rp 60 Juta per Bulan


TUBAN - Siapa sangka, limbah kulit buah siwalan yang selama ini hanya dianggap sampah ternyata bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan. Di tangan kreatif seorang pemuda asal Tuban, kulit siwalan yang biasanya terbuang sia-sia kini disulap menjadi briket ramah lingkungan bernilai ekonomis tinggi.

Adalah Latif Wahyudi, pemuda berusia 26 tahun asal Desa Tahu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, yang menjadi sosok di balik inovasi ini. Bermodal latar belakang pendidikan teknik kimia, Latif melihat peluang besar dari melimpahnya limbah kulit siwalan di sekitar tempat tinggalnya.

“Limbah kulit siwalan ini biasanya dibuang, padahal kalau diteliti, karakteristiknya mirip dengan batok kelapa,” ujar Latif.

Latif kemudian mengolah kulit siwalan yang sudah kering dan batok kelapa menjadi arang. Selanjutnya, arang ini dicampur dengan bahan perekat dan air, lalu dicetak menggunakan mesin khusus. Setelah dibentuk dan dipotong sesuai ukuran, briket dijemur di bawah sinar matahari selama dua hari hingga benar-benar kering dan siap dijual.

Produk briket ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, seperti Surabaya, Sidoarjo, Pandaan, Bekasi, Jakarta, Bali, dan NTT, tapi juga sudah menembus pasar ekspor ke India dan Timor Leste.

Dengan dibantu 12 orang pekerja, Latif mampu memproduksi hingga 1 ton briket per hari, atau sekitar 15 ton per bulan. Dari usaha ini, ia mampu meraup omzet antara Rp 45 juta hingga Rp 60 juta per bulan.

“Harga briket berkisar antara Rp 4.700 hingga Rp 8.000 per kilogram, tergantung jenis dan tujuan penggunaannya. Yang paling laris briket untuk barbeque karena daya bakarnya stabil dan minim asap,” jelas Latif.

Latif berharap, inovasi yang ia rintis bisa memberi inspirasi kepada generasi muda lain agar lebih peduli terhadap lingkungan, sekaligus mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui pemanfaatan limbah yang ada. Dzik/lim