BOJONEGORO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, melakukan pemetaan potensi kekeringan di wilayah setempat. Hasilnya, sebanyak 86 desa di 12 Kecamatan di Bojonegoro berpotensi mengalami kekeringan.
Desa-desa potensi kekerangan tersebut diantaranya berada di Kecamatan Sugihwaras terdapat 8 desa, Kecamatan Trucuk 5 desa, Kecamatan Ngasem 11 desa, lalu Kecamatan Bubulan 3 desa, Kecamatan Kepohbaru terdapat 19 desa, dan Kecamatan Balen ada 8 desa.
Selain itu di Kecamatan Dander terdapat 2 desa, Kecamatan Margomulyo 5 desa, Kecamatan Kasiman terdapat 2 desa, kemudian Kecamatan Tambakrejo 7 desa, Kecamatan Sumberejo ada sebanyak 19 desa, dan Kecamatan Kedewan di 4 desa.
“Jadi totalnya ada 86 Desa di 12 kecamatan yang berpotensi mengelami kekeringan. Untuk puncak musim kekeringan diprediksi terjadi di bulan Agustus hingga September,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi kepada JTV, Jumat (08/08/2025).
Lanjut Heru, jika di bandingkan tahun 2024 potensi kekeringan wilayah di Bojonegoro cenderung mengalami penurunan. Tahun 2024 ada sebanyak 93 desa di 24 kecamatan terdampak kekeringan.
“Saat ini kami sudah mempersiapkan sewaktu-waktu jika terjadi kekeringan berupa ketersediaan untuk 1.248 tangki berkapasitas 5.000 liter,” imbuhnya menegaskan.
Guna mengurangi kesulitan air pada saat musim kemarau, Pemkab Bojonegoro sendiri sudah meluncurkan program pembangunan instalasi perangkat air hujan, di beberapa titik desa prioritas kekeringan. (edo/rok)