![]() |
Viral, Dugaan Banyak Makam Baru Bermunculan di Area Makam Sunan Bonang Tuban. Foto: Dziky Muhamad Nurcholif. |
TUBAN - Banyaknya nisan baru di area cagar budaya Makam Sunan Bonang di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, viral di media sosial. Nisan tahun 2000-an itu bermunculan di area cagar budaya. Para peziarah merasa prihatin dan berharap adanya tindak lanjut dari pemerintah setempat.
Fahri, salah satu warga setempat mengaku video viral makam baru tersebut kerap bermunculan di beberapa platform media sosial. Meski begitu belum diketahui secara pasti kebenaran munculnya makam baru tersebut.
“Di media sosial memang sedang ramai masalah makam baru itu. Tapi kebenarannya bagaimana, saya juga belum tahu mas,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (23/08/2025).
Saat reporter JTV mendatangi lokasi pada Jumat (22/08/2025) siang, nampak puluhan nisan berbahan marmer memenuhi kawasan makam sunan bonang. Terlihat beberapa nisan menunjukan jenazah yang wafat pada tahun 2007 dimakamkan di area cagar budaya tersebut. Bahkan beberapa makam berasal dari keturunan ba'alawi.
Menanggapi hal ini salah satu peziarah asal Demak mengaku prihatin, karena bermunculan makam baru ini berpotensi merusak cagar budaya dan makam para leluhur.
“Saya tahunya dari youtube itu kan ada nisan baru-baru. Saat ziarah kesini ternyata saya lihat benar memang ada baru. Kalau memang ini aslinya memang seperti itu karena cagar budaya ya dari pemerintah, dari pihak berwenang, ataupun dari pengurusan sini bisa mengklarifikasi kebenarannya gitu mas,” jelas Sudiyono.
Sudiyono berharap adanya klarifikasi dari pihak pengurus makam dan melakukan penambahan makam lagi, karena menurut para peziarah area makam tersebut merupakan makam para santri serta leluhur di zaman para wali.
“Kalau memang benar kejadiannya, ya saya sebagai warga meminta untuk dikembalikan makamnya seperti sebelumnya,” tegas peziarah asal Demak ini.
Sementara itu saat dikonfirmasi via whatsapp, Hidayaturrohman, atau kerap disapa Gus Dayat, selaku Sekretaris Yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban menjelaskan, bahwa beberapa warga setempat menganggap area makam tersebut merupakan pemakaman umum.
“Sehingga sebagian keluarga yang meninggal akan dimakamkan di area makam tersebut. Menggantikan area kosong atau makam yang tidak terawat,” ungkapnya.
Gus Dayat juga menjelaskan bahwa pada tahun 2011 pengurus makam sempat berencana memberi pagar pembatas namun beberapa warga menolak hal tersebut. (dzi/rok)