Gempur Rokil

Gempur Rokil
Redaksi JTV
Jumat, 26 September 2025, 10:05 WIB
Last Updated 2025-09-26T03:05:29Z
BojonegoroHukum | PeristiwaViewerViral

7 Siswa SD di Bojonegoro Diduga Keracunan, Penyaluran MBG Dihentikan Sementara

 
Sekolah dasar negeri (SDN) Semanding, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (25/09/2025). Foto: Samsul Alim/JTV.
BOJONEGORO - Tujuh siswa SDN Semanding, Kabupaten Bojonegoro, mendadak sakit setelah menyantap makanan program makan bergizi gratis (MBG). Mereka mengalami gejala pusing, mual, dan sakit perut hingga harus dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Bojonegoro.

Data yang dihimpun JTV, peristiwa terjadi pada Kamis (25/09/2025) pagi sekitar pukul 10.30 WIB. Sejumlah siswa berlarian ke ruang guru melaporkan temannya yang lemas dan mengeluh sakit perut. Total ada 7 siswa kelas 5 yang mengalami keluhan, terdiri dari 6 siswi perempuan dan 1 siswa laki-laki.

“3 siswa dirawat di puskesmas dan diperbolehkan pulang sekitar pukul 13.00 WIB. Sementara 4 siswa lainnya yang dirujuk ke RSUD Bojonegoro baru dipulangkan pada pukul 17.00 WIB. Kini, Kondisi seluruhnya sudah berangsur membaik,” jelas Kepala Sekolah SDN Semanding, Sulistyowati.

Hingga kini penyebab pasti belum diketahui. Pihak sekolah masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel MBG dan jajanan kantin.

“Terkait kejadian ini, Kami pihak sekolah mengimbau orang tua siswa untuk tetap tenang, sambil menunggu hasil resmi penyelidikan penyebab keracunan,” imbuh Sulistyowati menegaskan.

Diketahui saat ini, 4 siswa sudah kembali bersekolah, sementara 3 siswa lain masih dalam masa pemulihan di rumah.

Sementara itu, paska kejadian ini, penyaluran MBG di sekolah setempat dihentikan. Dijelaskannya, keputusan itu dilakukan untuk memberikan waktu evaluasi dan perbaikan pelayanan ke depan.

“Kami meminta agar pihak pelaksana program melakukan sosialisasi ulang ke sekolah untuk meyakinkan siswa. Karena sebagian siswa masih merasa trauma dan takut mengkonsumsi MBG,” tegas Kepala Sekolah SDN Semanding.

Meski demikian, Sulistyowati menilai pelaksanaan program MBG selama ini sudah cukup baik. Menu makanan yang diberikan lengkap dan beragam mulai sayur, nasi, telur, daging, hingga buah-buahan.

“Kalau untuk menu memang lengkap. Pada hari kejadian, menu yang diberikan yaitu nasi, ayam asam manis, salad sayur, tahu atau telur, dan pisang,” ungkapnya.

Pihak dapur umum dan tim terkait masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan. Penyaluran program MBG di SDN semanding sendiri direncanakan akan kembali dilanjutkan setelah masa evaluasi selesai. (lim/rok)