![]() |
Pelatihan dan uji sertifikasi supervisor K3 konstruksi jenjang 5 di Aula Dinas PU BMPR Bojonegoro, Selasa (23/09/2025). Foto: Yanto/JTV. |
KABAR APIK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) setempat menggelar pelatihan dan uji sertifikasi tenaga operator, teknisi, dan analis tahap 4.
Kali ini, pelatihan dan uji sertifikasi fokus pada jabatan kerja supervisor K3 konstruksi jenjang 5 yang diselenggarakan selama tiga hari. Kegiatan tersebut digelar di Aula Dinas PU BMPR Bojonegoro ini, diikuti sebanyak 74 peserta yang seluruhnya dari wilayah setempat.
Peserta terdiri dari tenaga kerja yang selama ini bergerak di bidang konstruksi dan membutuhkan sertifikasi resmi untuk meningkatkan kompetensi serta daya saing.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono hadir untuk membuka kegiatan dan menyampaikan pentingnya mengikuti proses pelatihan dengan serius. Menurutnya, sektor konstruksi merupakan salah satu tulang punggung pembangunan daerah.
“Sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang handal, profesional, dan mampu menjalankan standar keselamatan kerja,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU BMPR Bojonegoro, Chusaifi Ivan Rachmanto, menyebutkan bahwa program pelatihan dan uji sertifikasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di sektor konstruksi.
“Melalui sertifikasi ini, para peserta diharapkan tidak hanya mendapat legalitas dan pengakuan kompetensi, namun juga mampu menerapkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja secara konsisten,” tuturnya kepada JTV, Selasa (23/09/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi, sehingga standar keselamatan dan kualitas infrastruktur di Bojonegoro semakin terjaga.
Melalui pelatihan dan uji sertifikasi supervisor K3 konstruksi jenjang 5, pemerintah kabupaten bojonegoro menargetkan adanya peningkatan standar keselamatan dan kualitas kerja di bidang konstruksi.
“Dengan begitu, tenaga kerja lokal tidak hanya mampu bersaing di tingkat daerah, namun juga berkompetisi di tingkat nasional hingga internasional,” pungkas Chusaifi. (lim/yan)