![]() |
Aktifitas sejumlah pemulung di TPA Kabupaten Ngawi, Selasa (23/09/2025). Foto: Ito Wahyu/JTV. |
NGAWI - Masalah sampah menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ngawi. Tidak hanya sampah dari rumah tangga, sampah hasil sisa produksi pada industri juga harus diperhatikan dalam pengelolaannya.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Ngawi, Bulkis Hani menjelaskan, saat ini volume sampah yang masuk tempat pengolahan akhir (TPA) masih cukup tinggi di kisaran 30 ton setiap harinya. Baik itu sampah dari rumah tangga dan beberapa industri.
“Untuk sampah industri, sampai saat ini baru ada beberapa perusahaan yang bekerjasama dengan kita untuk pengelolaannya. Sedangkan sisanya yang belum, ini akan menjadi perhatian kita,” jelas Bulkis Hani kepada JTV, Selasa (23/09/2025).
Diakuinya, jumlah tersebut terbilang menurun dibanding dengan periode tahun sebelumnya yang mencapai 40 ton per hari. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan maraknya bank sampah.
“Untuk sampah industri, perusahaan menyediakan kontainer yang nantinya diangkut oleh petugas DLH, selanjutnya dilakukan pemrosesan pengolahan di TPA. Bagi industri yang melakukan kerjasama akan dikenakan tarif retribusi,” imbuh Bulkis menegaskan.
Diketahui di Ngawi terdapat 3 TPA yang dikelola oleh DLH, meliputi TPA Karangjati, Selopuro, dan Mantingan. Kondisi TPA sudah semakin overload, sehingga seoptimal mungkin dilakukan pengolahan di TPA tersebut. (ito/rok)