![]() |
Satreskrim Polres Tuban mengamankan puluhan anggota perguruan silat di halaman belakang Polres setempat, Minggu (21/09/2025). Foto: Dziky/JTV. |
TUBAN - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tuban, mengamankan puluhan anggota perguruan silat di Halaman Mapolres setempat, Minggu (21/09/2025) sore. Mereka diamankan, lantaran telah menimbulkan keresahan bagi warga dengan menggelar konvoi besar-besaran di sejumlah titik jalan raya utama wilayah Tuban.
Dalam rekaman video amatir yang beredar luas di media sosial, ratusan peserta konvoi berkeliling sambil memakai atribut perguruan silat. Bahkan tak jarang, mereka yang menggunakan knalpot brong menggeber gas motor.
Tak cukup disitu, aksi konvoi yang didominasi anak muda ini juga dengan memblokir akses jalan dan memaksa pengguna jalan lain harus berhenti dan menepi. Mendapat laporan warga, Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban langsung datang untuk membubarkan peserta konvoi.
Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan, aksi kejar-kejaran pun tak dapat terhindarkan saat pembubaran konvoi. Ratusan anggota perguruan silat kalang-kabut melarikan diri saat petugas datang ke lokasi.
“Dalam giat tersebut kami mengamankan sebanyak 39 orang. Terdiri dari 26 anak dibawah umur dan 13 orang dewasa. Kemudian adapun kami amankan juga sepeda motor 18 unit, kemudian handphone sebanyak 38 unit. Jadi, mereka-mereka ini kami amankan karena telah melakukan konvoi di wilayah hukum Tuban,” ungkapnya kepada JTV, Senin (22/09/2025).
Kasatreskrim Polres Tuban mengungkapkan, peserta konvoi ini berasal dari Kabupaten Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Nganjuk, hingga Rembang Jawa Tengah.
“Anak-anak ini merupakan anggota perguruan silat. Jadi konvoi ini gabungan dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut informasi, mereka akan melaksanakan kopi darat di wilayah Jenu di Pantai Cemara Tuban. Tapi karena ada laporan warga yang resah, langsung kita bubarkan,” imbuhnya menegaskan.
Agar tidak kembali melakukan hal serupa, puluhan anggota perguruan yang diamankan tersebut akan dipanggil orang tuanya masing-masing.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, kami tidak menemukan adanya benda-benda terlarang, sajam, dan sebagainya. Namun, beberapa atribut dari perguruan kami amankan,” Pungkas Dimas Robin. (dzi/rok)