![]() |
Petani di Desa Sroyo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, saat panen tembakau, Senin (06/10/2025). Foto: Samsul Alim/JTV. |
BOJONEGORO - Dampak cuaca tak menentu dalam sepekan terakhir mengakibatkan harga tembakau di Kabupaten Bojonegoro, turun drastis. Ditingkat petani, harga tembakau kering rajang, kini berada di kisaran Rp40.000 per kilogram atau turun sebesar Rp3.000, dibanding sebelumnya yang mencapai kisaran harga Rp43.000 per kilogram.
Penurunan harga tembakau ini, seperti yang dirasakan para petani di Desa Sroyo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin (06/10/2025). Kondisi cuaca tak menentu dimana kerap terjadi hujan membuat harga tembakau kering rajang, alami penurunan yang cukup signifikan, terutama sejak sepekan terakhir.
Salah satu petani setempat, Majid menuturkan, ditingkat petani, harga tembakau kering rajang daun atas turun sebesar Rp3.000 per kilogram. “Awalnya laku di kisaran Rp43.000 per kilogram, kini hanya laku Rp40.000 per kilogram,” ungkapnya kepada JTV.
Lanjut Majid, penurunan harga tembakau ini, terjadi saat memasuki pemetikan kedelapan atau petik daun atas. Kondisi ini diduga karena kualitas tembakau hasil rajangan, menurun akibat dampak cuaca yang kerap terjadi hujan terutama sejak sepekan terakhir.
“Kurangnya panas membuat warna tembakau kering rajang jadi tak normal. Warna tembakau berubah dari kuning keemasan, menjadi lebih kehijauan,” imbuhnya menegaskan.
Hal ini, cukup membuat para petani resah. Mereka khawatir, jika masalah ini terus terjadi, dikhawatirkan penurunan harga tembakau makin tak terkendali, sehingga berimbas pada pendapatan, hingga merugikan petani.
Atas kondisi ini, para petani tembakau hanya bisa pasrah. Mereka berharap cuaca kembali membaik, sehingga kualitas tembakau kembali normal, serta memiliki harga jual yang tinggi dan stabil. (lim/rok)