![]() |
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono didampingi Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah dan Ketua DPRD Bojonegoro Abdulloh Umar, melihat koleksi museum rajekwesi. Foto: Samsul Alim/JTV. |
BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menghidupkan kembali museum rajekwesi sebagai pusat pelestarian warisan budaya dan ruang edukasi masyarakat. Melalui penataan ulang dan penambahan fasilitas, museum ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran sejarah sekaligus media penguatan nilai-nilai lokal, Rabu (22/10/2025).
Museum yang ada di Jalan Pahlawan atau di selatan Alun-alun Bojonegoro tersebut, kini tampil dengan penataan baru yang lebih modern. Ruang pamer dirancang berdasarkan urutan periode sejarah, sehingga memudahkan pengunjung memahami perjalanan peradaban di wilayah Bojonegoro.
Pada ruang prasejarah, terpajang fosil-fosil gigi hiu purba, cangkang kerang, hingga tulang gajah. Selanjutnya di ruang Hindu-Budha, pengunjung dapat melihat berbagai prasasti dan artefak terkemuka, di antaranya prasasti adan-adan sebagai koleksi unggulan.
Museum juga dilengkapi dengan ruang pertanian, ruang kesenian, ruang pertunjukan, serta ruang imersif yang menggunakan teknologi visual untuk memberikan pengalaman edukatif dan interaktif.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono menegaskan, keberadaan museum rajekwesi merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menata ulang pengelolaan warisan budaya secara profesional dan adaptifterhadap perkembangan zaman.
“Melalui penataan baru ini, kami berharap museum dapat menjadi wadah pembelajaran, serta mendorong kesadaran masyarakat dalam melindungi dan melestarikan nilai sejarah Kabupaten Bojonegoro,” jelasnya. (lim/rok)