Gempur Rokil

Gempur Rokil
Redaksi JTV
Jumat, 03 Oktober 2025, 13:00 WIB
Last Updated 2025-10-03T08:35:31Z
BojonegoroHukum | PeristiwaViewerViral

Ratusan Siswa Dari 3 Sekolah di Bojonegoro Diduga Keracunan MBG

 
Salah satu siswa diduga keracunan MBG di Bojonegoro saat dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis. Foto: Edo/JTV.
BOJONEGORO - Ratusan siswa dari tiga sekolah di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, mendadak mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Data yang dihimpun JTV, sekolah yang siswanya mengalami keracunan diantaranya siswa dari SMA Negeri 1 Kedungadem, siswa MTs Nabawi, dan siswa SDN Tumbrasanom. 

Di SMAN 1 Kedungadem, terdapat 500 siswa yang mengalami keluhan sakit mual, sakit perut dan diare, 22 anak diantaranya dirawat di puskesmas, 50 masih di observasi, serta 61 siswa lainnya izin tidak masuk sekolahan lantaran sakit.

Salah satu siswa setempat, Sukesi mengatakan, sebelum mengalami gejala pusing, mual, lemas, sakit perut hingga diare, para siswa memakan menu yang didistribusikan dari 2 gudang setempat, yakni diantaranya di Drokilo dan Sidorejo. 

Sukesi mengatakan, beberapa menu yang dimakan, mulai dari menu masakan tumis kacang panjang, tempe kering, telur puyuh, nasi kuning, ayam suwir, acar. 

“Gejalanya itu pas habis makan itu pak. Rabu sore sudah banyak siswa yang dibawa ke puskesmas,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (02/10/2025).

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kedungadem Mas Edi Masrur mengatakan, jika saat ini kondisi 22 siswa yang dirawat di puskesmas sudah membaik, sementara 50 an siswa berada di sekolah. 

“Kami belum bisa memastikan secara pasti penyebab para siswa mengeluhkan sakit. Namun dugaan sementara, ada kemungkinan keracunan MBG,” ungkapnya.

Selain di SMAN 1 Kedungadem, terdapat 5 siswa MTs Nabawi juga diduga mengalami keracunan, dan beberapa diantaranya harus dilarikan ke puskesmas lantaran tidak membaik saat dirawat di UKS. Tak hanya itu saja, terdapat pula 7 siswa SDN Tumbrasanom juga mengalami gejala mual, pusing hingga muntah. 

Atas kejadian ini, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah langsung terjun ke lokasi dan memastikan para siswa yang diduga keracunan mendapatkan pertolongan medis yang layak. Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga melaporkan kejadian ini ke badan gizi nasional (BGN) pusat.

“Supaya mekanisme disesuaikan dengan ketentuan yang ada. Manakala jika tidak sesuai, maka kemungkinan (Dapur MBGnya) akan di tutup,” tegas Nurul Azizah.

Guna memastikan sebab dugaan keracunan para siswa, makanan mbg yang dibagikan masih akan diteliti kandunganya, termasuk menu yang ada didalamnya. (edo/rok)