![]() |
| Para petani di Kabupaten Ngawi saat melakukan panen tembakau. Foto: Ito Wahyu/JTV. |
NGAWI - Hasil panen tembakau di Kabupaten Ngawi, pada musim tanam tahun 2025 ini kurang memuaskan. Terjadi penurunan produktivitas dibanding tahun sebelumnya.
Berdasar data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi, penurunan produksi dan produktivitas mencapai 20 persen.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi, Dwi Rahayu Puspitaningrum menjelaskan, untuk luas tanam tembakau tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya yakni sekitar 1.500 hektar. Namun untuk hasil panen mengalami penurunan 20 persen.
“Dari sebelumnya dalam satu hektar mampu enam kali petik dengan hasil mencapai 1,7 ton. Saat ini hanya empat kali petik dengan hasil 1,2 ton per hektar. Sehingga mengalami penurun 20 persen dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya kepada JTV, Jumat (07/11/2025).
Menurut Dwi Rahayu, kondisi ini dipengaruhi karena masa tanam tembakau yang mundur. Selain itu kondisi cuaca tidak menentu terutama banyak tanaman tembakau yang terkena hujan.
“Kondisi tersebut juga cukup mempengaruhi kualitas sehingga harga jual juga mengalami penurunan,” imbuhnya menegaskan.
Meski demikian, DKPP Ngawi tetap optimis untuk minat petani menanam tembakau masih cukup tinggi di tahun berikutnya. Namun diharap petani tembakau juga memperhatikan kondisi cuaca dan masa tanam bisa dilakukan sekitar bulan Juni. (ito/rok)

