![]() |
| Pementasan Barongsai Ayem berlangsung meriah di Galeri Bengawan, Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (25/12/2025) pagi. |
BOJONEGORO – Pementasan Barongsai Ayem berlangsung meriah di Galeri Bengawan, Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (25/12/2025) pagi. Atraksi budaya ini merupakan rangkaian perayaan Natal dan menyambut Tahun Baru 2026.
Pentas seni yang digelar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pariwisata ini berhasil menyedot animo masyarakat setempat.
Pantauan JTV di lokasi, sejak pagi warga nampak antusias menunggu di area Galeri Bengawan untuk menyaksikan pertunjukan barongsai. Dalam pelaksanaannya gerakan lincah para pemain berpadu tabuhan musik khas Tionghoa sukses menciptakan suasana meriah. Berbagai kalangan nampak terhanyut dalam alunan pertunjukan.
Pelaku Kesenian Barongsai Ayem, Ahmad Kholil Aziz, menjelaskan bahwa ini merupakan kali kedua kelompoknya dipercaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk mengisi acara di lokasi tersebut.
“Alhamdulillah, ini sudah yang kedua kalinya kami tampil di Galeri Bengawan. Antusias masyarakat selalu luar biasa dan itu menjadi semangat tersendiri bagi kami para pelaku seni,” ujarnya.
Azis menambahkan, pementasan barongsai tidak hanya sebatas hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi budaya kepada masyarakat luas. Ia menegaskan bahwa barongsai saat ini telah menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
“Walaupun barongsai berasal dari budaya Tionghoa, sejak tahun 2010 barongsai sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak benda Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat terbuka dan kuat dalam akulturasi budaya,” jelasnya.
Kegiatan budaya semacam ini menjadi ruang perjumpaan masyarakat lintas latar belakang untuk menikmati seni pertunjukan secara bersama-sama. Selain menghadirkan hiburan, pementasan barongsai juga memperkuat nilai kebersamaan, toleransi, serta apresiasi terhadap keberagaman budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Bojonegoro.
Salah satu penonton, Damiyati, warga Desa Padang, mengaku sangat menikmati penampilan Barongsai Ayem. Menurutnya, pertunjukan tersebut terasa semakin menarik karena bertepatan dengan masa libur anak-anak.
“Penampilan barongsainya sangat menarik dan menghibur. Anak-anak juga senang karena sekarang sedang libur, jadi bisa menonton bersama keluarga,” ungkapnya.
Damiyati berharap, ke depan pertunjukan seni dan budaya yang digelar di Galeri Bengawan dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi frekuensi maupun kualitas penyajian.
“Harapannya tahun depan bisa lebih baik dan lebih maju untuk Bojonegoro, apalagi kalau ada pertunjukan kesenian yang lokasinya di sini,” tambahnya.
Di Bojonegoro, kesenian barongsai sendiri sudah beberapa kali ditampilkan dalam berbagai agenda resmi daerah, termasuk saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus. Hal ini menandakan bahwa barongsai telah diterima dan menjadi bagian dari dinamika budaya lokal.
Melalui pementasan Barongsai Ayem ini, diharapkan nilai toleransi, kebersamaan, dan pelestarian budaya terus tumbuh di tengah masyarakat, sejalan dengan semangat persatuan dalam keberagaman. (Nat/Din/Di)

