TUBAN - Kepanikan melanda warga di kawasan pemukiman padat penduduk di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, pada Senin (29/08/2022) dinihari. Warga yang tengah tidur pulas, langsung berlarian keluar rumah untuk memadamkan api yang membakar rumah Minda, 25 tahun, warga setempat.
Warga yang panik berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, agar kobaran api tidak merambat ke bangunan lain. Namun, api masih terus berkobar melalap habis material bangunan beserta perabotan yang tersimpan di dalamnya.
Dua unit mobil pemadam kebakaran Pemkab Tuban diterjunkan ke lokasi kejadian. Dibantu warga, petugas berhasil memadamkan kobaran api setelah satu jam kemudian. Namun, seluruh bangunan beserta perabotan yang ada di dalamnya sudah ludes terbakar. Beruntung kebakaran tak sampai merambat ke bangunan lain di sekitarnya.
Menurut Ketua RT setempat, Catur, kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik dari peralatan sound system yang tidak pernah dimatikan oleh pemilik rumah. Percikan api mengenai kasur, lalu dengan cepat merambat ke seluruh bangunan.
“Kronologinya setau saya dari konslet kabel sound yang gak pernah dicabut. Bahkan pernah sampai 3 kali saya matikan karena mengganggu warga disini karena suaranya keras,” jelas Ketua RT saat ditemui wartawan JTV di lokasi kejadian.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai 80 juta rupiah. (dzi/rok)
Warga yang panik berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, agar kobaran api tidak merambat ke bangunan lain. Namun, api masih terus berkobar melalap habis material bangunan beserta perabotan yang tersimpan di dalamnya.
Dua unit mobil pemadam kebakaran Pemkab Tuban diterjunkan ke lokasi kejadian. Dibantu warga, petugas berhasil memadamkan kobaran api setelah satu jam kemudian. Namun, seluruh bangunan beserta perabotan yang ada di dalamnya sudah ludes terbakar. Beruntung kebakaran tak sampai merambat ke bangunan lain di sekitarnya.
Menurut Ketua RT setempat, Catur, kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik dari peralatan sound system yang tidak pernah dimatikan oleh pemilik rumah. Percikan api mengenai kasur, lalu dengan cepat merambat ke seluruh bangunan.
“Kronologinya setau saya dari konslet kabel sound yang gak pernah dicabut. Bahkan pernah sampai 3 kali saya matikan karena mengganggu warga disini karena suaranya keras,” jelas Ketua RT saat ditemui wartawan JTV di lokasi kejadian.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai 80 juta rupiah. (dzi/rok)
