Iklan Beranda

Redaksi JTV
Sabtu, 24 September 2022, 11:43 WIB
Last Updated 2022-09-24T04:44:21Z
Edukasi | BudayaJombangPojok PituViewerViral

Petugas Ekskavasi Temuan Bangunan Candi Belawu di Jombang

 
Petugas Ekskavasi Temuan Bangunan Candi Blawu di Jombang, pada Sabtu (24/09/2022).
JOMBANG - Ekskavasi tahap pertama yang dilakukan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang telah berakhir. Kerja keras petugas selama satu minggu ini, akhirnya membuahkan hasil setelah tim menemukan dasar bangunan candi, Sabtu (24/09/2022).

Namun, bangunan candi yang seluruhnya terdiri dari susunan batu bata, telah banyak yang rusak dan patah. Batu bata berukuran besar  dan tebal yang rusak nantinya akan dipulihkan kembali saat dilakukan pemugaran candi. Candi yang ditemukan ini, diberi nama Candi Mbah Belawu.

Arkeolog BPK Wilayah XI Jawa Timur, Pahadi, mengatakan, meskipun batu batanya banyak yang rusak, namun struktur bangunan masih tampak jelas. Petugas BPK mencatat, seluruh area bangunan memiliki luas 9 kali 9 meter.

“Kita namakan Candi Belawu. Di sisi selatan kita temukan struktur yang kuat dugaan kita merupakan pondasi atau kaki dari candi ini, dan juga di sisi timur,” ungkapnya kepada JTV di lokasi.
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur Ekskavasi Temuan Bangunan Candi Belawu di Jombang.

Pahadi menambahkan, timnya juga menemukan struktur bangunan yang aneh,  karena belum pernah ditemukan pada bangunan kuno sebelumnya. Yakni bangunan berbentuk huruf T, yang susunan batu batanya tidak saling mengunci satu dengan lainnya namun tetap dalam kondisi kokoh.

“Ada semacam struktur tambahan dengan pola huruf T disetiap sisinya, ini secara struktur batanya tidak mengunci tapi hanya menempel. Anomali ini kita temukan struktur di sisi selatan dan timur,” imbuhnya.

Meskipun telah mengidentifikasi bentuk dan struktur bangunan candi. Namun, arkeolog belum bisa memastikan candi tersebut dibangun pada zaman kerajaan apa. Hampir bisa dipastikan, dibangun pada zaman kerajaan sebelum Kerajaan Majapahit.

Ekskavasi tahap pertama yang berakhir sabtu ini masih menyelesaikan sekitar 55 persen dari rencana ekskavasi seluruhnya. Sehingga akan dilanjutkan pada ekskavasi tahap kedua yang diperkirakan akan dimulai akhir oktober 2022 mendatang. (ful/rok)