Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 17 Oktober 2022, 16:22 WIB
Last Updated 2022-10-17T09:22:27Z
Edukasi | BudayaNgawiPojok PituViewerViral

Tim Arkeolog BRIN Ekskavasi Fosil Purba di Aliran Bengawan Solo


NGAWI – Sejak 3 minggu terakhir, tim arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), perwakilan Museum Trinil Ngawi, dan Naturalis Biodiversity Center melakukan penggalian di aliran Bengawan Solo di Desa Sumplengan, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi. Penggalian atau ekskavasi ini untuk mencari fosil purba yang diduga kuat masih ada.

Niluh Gede Diahmega Hapsari, dari organisasi riset arkeologi bahasa dan sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengaku, penggalian fosil ini merupakan kerjasama antara organisasi riset arkeologi dengan museum naturalis dari Belanda ini sudah berlangsung sejak tahun 2016 yang lalu.

Menurutnya, pada tahun 2019 yang lalu melakukan penelitian di sekitaran museum trinil di Sungai Bengawan Solo. Hasilnya, ada penemuan alat batu sekitar aliran Sungai Bengawan Solo atau sekitar situs yang saat ini dilakukan penggalian.

“Penggalian baru bisa dilanjutkan kembali pada tahun 2022 ini, namun di tempat berbeda, diyakini masih ada beberapa benda purba,” terang Niluh Gede Diahmega Hapsari kepada JTV, Senin (17/10/2022).

Alasan kembali melakukan penelitian dengan penggalian fosil berupa alat batu tersebut karen terindikasi digunakan oleh manusia pada zaman purba.

“Selama penggalian banyak ditemukan fosil - fosil disekitaran museum trinil ini berupa fosil hewan, tanda-tanda alat batu dan lapisan tanah gravitasi yang sudah mulai terbuka dan terlihat disini,” imbuhnya.

Sementara itu, Anton Supartono, petugas Museum Trinil Ngawi mengaku, dari hasil penggalian ini sudah banyak fosil yang ditemukan. Yakni mulai dari fosil gigi primata, dan tulang kerbau, kerang dan lain sebagainya.

“Untuk saat ini perkiraan umur fosil ini masih belum diketahui, sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut,” ujar Anton Supartono.

Dari hasil penelitian dan penggalian ini terhadap sejumlah benda yang temukan, akan dilakukan uji laboratorium untuk diketahui usia dan jenis bendanya. Harapannya menjadi jurnal ilmiah dan menjadi dasar penelitian selanjutnya. (ito/rok)