Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 23 November 2022, 15:40 WIB
Last Updated 2022-11-23T08:40:20Z
Hukum | PeristiwaNgawiPojok PituViewerViral

Santri Asal Ngawi Meninggal Diduga Dianiaya Seniornya di Ponpes


NGAWI - Dwi Minto Waluyo hanya bisa pasrah melihat anaknya yang telah meninggal dunia saat menjalani proses belajar disalah satu pondok pesantren di Masaran, Sragen, Jawa Tengah. Ia menduga anaknya menjadi korban penganiayaan oleh senior tingkatnya saat belajar di pondok tersebut.

Santri yang meninggal tersebut adalah Daffa Washif Waluyo, 14 tahun. Saat ditemui JTV di rumah duka di Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Orang tua Daffa, Dwi Minto Waluyo berharap ada keadilan bagi almarhum putra semata wayangnya itu.

Dwi Minto mengaku, mendapat kabar meninggalnya Daffa setelah ada utusan pondok pesantren di Masaran Sragen tempat anaknya belajar, datang kerumahnya pada Minggu (20/11/2022) lalu. Ia sendiri tidak menduga jika utusan pondok itu datang dengan membawa kabar duka.

“Awalnya utusan pondok menanyakan apakah Daffa memiliki riwayat sakit dan saya jawab tidak. Apalagi hari Jumat sebelumnya, saya dan istri baru saja menjenguk Daffa dan kondisinya sehat,” cerita Dwi Minto.

Ia menduga, jika anaknya menjadi korban penganiayaan oleh senior tingkatnya. Terlebih di beberapa bagian tubuh anaknya juga terdapat beberapa memar seperti bekas pukulan.

Meski sempat dibawa ke klinik pondok dan rumah sakit pembinaan kesejahteraan umat di lingkungan pondok. Namun, nyawa anaknya tidak dapat tertolong. Sehingga pihaknya memilih meminta visum pada pihak Rumah Sakit Moewardi, karena kecurigaan adanya memar di tubuh anaknya.

“Saya curiga anak saya dianiaya senior tingkatnya, karena di beberapa bagian tubuh anak saya ada luka memar seperti bekas pukulan,” ungkapnya.

Dwi minto dan juga istrinya berharap ada keadilan bagi putra semata wayangnya itu. Pihaknya juga telah melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian Polres Sragen. (ito/rok)