Iklan Beranda

Redaksi JTV
Rabu, 02 November 2022, 22:46 WIB
Last Updated 2022-11-02T15:48:14Z
BojonegoroPolitik | PemerintahanViewerViral

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Pemkab Bojonegoro MoU dengan Bulog

 
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro, Rabu (2/11/2022).
BOJONEGORO - Untuk mewujudkan kedaulatan pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bulog. MoU yang digelar di rumah dinas Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah, Rabu (2/11/2022) tersebut untuk mengoptimalisasikan produksi padi di Bojonegoro. 

Selain dihadiri Bupati Anna, acara tersebut juga dihadiri Pimpinan Wilayah Jatim dan Cabang Bulog Bojonegoro, Sekretaris Daerah, Kepala OPD, dan perwakilan BUMDES Se-Kabupaten Bojonegoro. Kesepakatan kerja sama tersebut, ditandatangani langsung Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita.

Dalam kesempatan ini, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah mengatakan, sinergitas dan kerja sama antara Pemkab Bojonegoro dengan Perum Bulog merupakan landasan para pihak untuk saling memberi dukungan dan kerja sama. Yakni dalam peningkatan produksi dan kualitas gabah atau beras, serta optimalisasi pemanfaatan sarana pengolahan gabah atau beras melalui Modern Rice Milling Plant (MRMP).

"Juga memberdayakan sumber daya dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat di Kabupaten Bojonegoro," jelas Bupati Anna.

Sementara itu, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita sangat mengapresiasi langkah kerja sama yang digelar pihaknya dengan Pemkab Bojonegoro. Bulog yang saat ini menjadi sebagai pemasok beras terbesar di Indonesia, menganggap Bojonegoro punya potensi besar untuk didirikan gudang dan penggilingan padi Bulog. 

"Kabupaten Bojonegoro salah satunya menjadi titik potensi berdirinya gudang dan penggilingan padi Bulog yang berada di Desa Kunci wilayah Kecamatan Dander," ungkapnya.

Dengan adanya gudang dan penggilingan padi tersebut, lanjut Febby akan punya nilai manfaat besar bagi petani. Karena petani tidak lagi menjual gabah atau beras ke tengkulak dengan harga rendah. Keuntungan bagi petani akan mampu membentuk kesadaran kolektif dalam rangka menyejahterakan petani.

"Bulog berkomitmen memberi kesempatan bagi Pemerintah Bojonegoro untuk mengelola nilai komoditas beras di pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani agar dirasakan masyarakat luas dampaknya," pungkasnya. (*/red)