Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 24 Januari 2023, 18:55 WIB
Last Updated 2023-01-24T11:55:39Z
JombangPojok PituPotensi DaerahViewerViral

Melihat Aktifitas Jasa Pengikat Buah Durian di Wonosalam Jombang


JOMBANG – Profesi pengikat durian menjadi ujung tombak budidaya durian di kampung durian Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Salah satunya ada Triman. Pria 50 tahun tersebut, tiap harinya berburu durian siap panen untuk diikat agar tidak jatuh.

Bagi penjual jasa pengikat, durian besar dan tingginya pohon bukan kendala. Dengan menggunakan bantuan tali serta alat safety sederhana semua bisa terselesaikan. Penjual jasa pengikat durian bisa menjangkau seluruh durian hingga ke ranting paling jauh dari pohon sekalipun. 

Semua dilakukan sendirian. Dengan keahlian yang dimiliki, saat berada dalam posisi di ujung ranting tidak merasa takut. Satu persatu buah durian diikat diatas dahannya.

Triman mengaku mengikat buah durian ini penting dilakukan agar buah tidak jatuh saat sudah masak. Buah yang masak akan tergantung dan bisa dipanen pemiliknya. Dalam sehari, dirinya mengaku bisa mengikat buah durian sebanyak 300 buah. Dengan ongkos satu buah 2000 rupiah. 

“Meskipun penuh resiko, tapi ya dinikmati mas. Memang ini pekerjannya,” terangnya kepada JTV, Selasa (24/01/2023).

Sementara itu, Supandi, pemilik kebun durian mengaku keberadaan jasa ikat dan panen ini penting bagi pemilik kebun. Pasalnya, pohon durian yang besar dan berusia puluhan tahun tidak mungkin dipanjat kalau bukan ahlinya. 

“Dalam setiap perawatan tanaman durian hingga musim panen pemilik kebun menyiapkan 30 persen keuntungan untuk biaya produksi,” jelas Supandi.

Wonosalam sudah dikenal sebagai sentra buah durian yang memiliki citarasa tersendiri. Setiap akhir tahun hingga bulan april akan menjadi musim panen raya. Tahun ini dipastikan petani mendapatkan untung besar karena buah tumbuh lebat di seluruh pohon durian. (ful/rok)