NGAWI - Dalam upaya menjamin ketersediaan air minun bersih bagi masyarakat serta penanganan stunting, pada tahun 2023 ini Pemkab Ngawi melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) mengalokasikan anggaran pembangunan sarana ketersediaan air minum dan bersih.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman DPRKP Ngawi, Pipit Dwi Herlina menjelaskan, ada dua program yang akan dilaksanakan dalam pemenuhan air bersih. Yakni program sistem penyediaan air minum (SPAM) serta penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS).
Menurutnya, total anggaran yang disediakan yakni 9 miliar rupiah untuk 15 desa dan satu desa merupakan perluasan air minum untuk SPAM dan pamsimas 2 miliar rupiah, untuk 6 desa perluasan air minum.
“Secara keseluruhan maka ada 11 miliar untuk program penyediaan sarana prasarana air bersih pada tahun 2023. Anggaran tersebut juga termasuk dalam pembuatan jaringan dan sambungan rumah,” terang Pipit Dwi Herlina kepada JTV, Kamis (06/07/2023).
Lanjut Pipit, dalam pelaksanaan dilapangan karena bersifat hibah nantinya akan diswakelolakan kepada masyarakat melalui kelompok keswadayaan masyarakat (KKM). Harapannya program tersebut dapat memenuhi akan kebutuhan air minum dan bersih masyarakat.
“Saat ini juga mulai dilakukan sosialisasi di tingkat desa. Seperti di Desa Waruk Kalong Kecamatan Kwadungan, karena sumber air warga di air permukaan tidak memenuhi baku mutu, sehingga intervensi pemerintah dengan dilakukan pembuatan spam yang nanti mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat,” imbuhnya.
Tahap pertama ini akan ada 50 sambungan rumah dengan jarak mencapai 1,7 km. Kedepan ditargetkan dapat mencakup 300-400 sambungan rumah di Desa Waruk Kalong.
Sekedar diketahui, ketersediaan air minum dan air bersih masih menjadi kendala di sejumlah desa di Kabupaten Ngawi. Terlebih saat musim kemarau, ini karena wilayah perbukitan kapur. (ito/rok)
Kepala Bidang Kawasan Permukiman DPRKP Ngawi, Pipit Dwi Herlina menjelaskan, ada dua program yang akan dilaksanakan dalam pemenuhan air bersih. Yakni program sistem penyediaan air minum (SPAM) serta penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS).
Menurutnya, total anggaran yang disediakan yakni 9 miliar rupiah untuk 15 desa dan satu desa merupakan perluasan air minum untuk SPAM dan pamsimas 2 miliar rupiah, untuk 6 desa perluasan air minum.
“Secara keseluruhan maka ada 11 miliar untuk program penyediaan sarana prasarana air bersih pada tahun 2023. Anggaran tersebut juga termasuk dalam pembuatan jaringan dan sambungan rumah,” terang Pipit Dwi Herlina kepada JTV, Kamis (06/07/2023).
Lanjut Pipit, dalam pelaksanaan dilapangan karena bersifat hibah nantinya akan diswakelolakan kepada masyarakat melalui kelompok keswadayaan masyarakat (KKM). Harapannya program tersebut dapat memenuhi akan kebutuhan air minum dan bersih masyarakat.
“Saat ini juga mulai dilakukan sosialisasi di tingkat desa. Seperti di Desa Waruk Kalong Kecamatan Kwadungan, karena sumber air warga di air permukaan tidak memenuhi baku mutu, sehingga intervensi pemerintah dengan dilakukan pembuatan spam yang nanti mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat,” imbuhnya.
Tahap pertama ini akan ada 50 sambungan rumah dengan jarak mencapai 1,7 km. Kedepan ditargetkan dapat mencakup 300-400 sambungan rumah di Desa Waruk Kalong.
Sekedar diketahui, ketersediaan air minum dan air bersih masih menjadi kendala di sejumlah desa di Kabupaten Ngawi. Terlebih saat musim kemarau, ini karena wilayah perbukitan kapur. (ito/rok)