Iklan Beranda

Sabtu, 30 September 2023, 12:23 WIB
Last Updated 2023-09-30T05:23:11Z
Potensi DaerahTubanViewerViralWisata | Kuliner

Keripik Gayam, Makanan Ringan Renyah dan Gurih Khas Tuban


TUBAN - Bagi sebagian orang, buah gayam mungkin belum familiar atau bahkan tidak mengenalnya. Keberadaan buah ini memang cukup langka dan hanya ditemukan di daerah tertentu saja. Pohon gayam merupakan tumbuhan daerah tropis yang lembab hingga ketinggian 400 meter dari permukaan laut.

Di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, gayam menjadi salah satu buah yang diburu para produsen keripik. Dibanding buah lain, gayam memang kurang populer, karena tidak dapat dimakan secara langsung.

Kulit dan buahnya yang keras, membuat proses untuk dapat mengkonsumsinya membutuhkan perjuangan ekstra. Buah gayam yang sudah dipetik, selanjutnya dikupas dan diambil isinya. Setelah dicuci bersih, gayam kemudian direbus, setelah diiris kecil-kecil, baru kemudian gayam digoreng hingga menjadi kripik.

Salah satu produsen gayam adalah Maliki, 46 tahun, warga setempat. Di sela-sela kesibukannya sebagai guru, Maliki juga menekuni usaha produsen kripik gayam sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Maliki mengaku lebih memilih membuat usaha kripik gayam lantaran unik dan tak semua orang bisa, karena kesulitan pada proses memotong hingga cara menggorengnya. 

“Dulu belajar dari orang tua. Keripik gayam ini unik karena dan tidak terlalu banyak yang bisa produksi. Kesulitannya itu pada cara pengirisannya dan penggorenganya,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (30/09/2023)
 
Lanjut Maliki, buah gayam produksinya, kini telah dipasarkan di sejumlah swalayan, hotel, pusat oleh-oleh, dan bahkan keluar Kota seperti Sidoarjo. Dibantu sang istri, Maliki mampu memproduksi hingga 500 bungkus kripik gayam setiap minggunya.

“Dalam satu minggu memproduksi 300 sampai 500 pcs. Kirimnya di supermarket dan luarkota juga ada di daerah Sidoarjo,” imbuhnya.
 
Rasanya yang gurih dan lezat, membuat keripik gayam banyak diburu masyarakat sebagai camilan di rumah. Satu bungkus keripik gayam, dibanderol harga 20 ribu rupiah.

“Keripik gayam mandirejo itu beda dengan yang lain, karena teksturnya lebih renyal dan gurih, juga tidak keras seperti keripik gayam pada umumnya,” ujar Arif Wibowo salah satu pelanggan.
 
Usaha keripik gayam ini sudah dilakoni maliki sejak tahun 2012, dirinya meneruskan usaha yang diwariskan dari kedua orang tuanya. (dzi/rok)