TUBAN - Musim kemarau menjadi berkah tersendiri bagi petani tomat di Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Sabtu (04/11/2023) pagi. Tanaman tomat milik petani setempat tumbuh subur dan menghasilkan buah segar berkualitas.
Menurut petani setempat, pada panen ini sudah dilakukan pemetikan sebanyak tiga belas kali dengan durasi jeda empat sampai lima hari. Suhu panas stabil pada musim kemarau ini, membuat tanaman minim serangan hama penyakit.
“Musim panas ini panen tomat alhamdulillah bagus. Ini panen ke 13,” ungkap Muri.
Lanjutnya, dengan pengairan cukup, tanaman tomat mampu tumbuh optimal dan menghasilkan buah melimpah. Selama tiga belas kali pemetikan, hasil panen tomat cukup stabil.
Sedikitnya lima sampai enam kwintal tomat segar mampu dihasilkan petani setiap pemetikan. Sementara harga jual di tingkat petani relatif stabil antara Rp2.000 sampai Rp3.000 per kilogram.
“Hari ini dapat 9 karung. Per karungnya 50an kilogram, jadi dapat sekitar 4,5 kwintal,” imbuh Muri.
Para petani mengaku hasil yang didapat dari tanam tomat lebih banyak pada musim kemarau. Pasalnya saat musim penghujan, tanaman mudah diserang hama.
“Kalau musim hujan kebanyakan hama. Kemarau ini hasilnya bagus. Setiap panen dapat 5 kwintal,” timpal Damar, petani lain.
Tomat membutuhkan waktu enam puluh hari perawatan sebelum memasuki masa panen. Selanjutnya pemetikan dapat dilakukan kurang lebih sebanyak lima belas kali dengan durasi jeda empat sampai lima hari sekali. (dzi/rok)
