Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 01 April 2024, 15:49 WIB
Last Updated 2024-04-01T08:49:15Z
BojonegoroPolitik | PemerintahanViewerViral

Meriahnya Festival Ramadhan di Bojonegoro, 24 Peserta Ikuti Lomba Oklik


BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat menggelar festival ramadhan. Hari terakhir rangkaian acara tersebut dimeriahkan dengan lomba oklik di Alun-alun Kota Bojonegoro, Minggu (31/03/2024) malam.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bojonegoro Kusnandaka Tjatur, jajaran Forkopimda dan Kepala OPD.  Tak hanya itu, ribuan masyarakat dari berbagai penjuru wilayah di bojonegoro, juga tumpah ruah memadati kawasan Alun-alun sebagai titik start keberangkatan lomba, hingga jalan protokol yang dilalui rute lomba.

Sebanyak 24 peserta memeriahkan festival ramadhan lomba oklik tersebut. Masing-masing peserta diberikan kesempatan waktu 2 menit untuk menampilkan performace terbaiknya di hadapan para dewan juri.

Sementara itu, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini dalam rangka meriahkan bulan ramadhan 1445 hijriyah, kemudian sebagai pengungkit peningkatan ekonomi berbasis seni budaya, dan pelestarian budaya kesenian asli daerah Kabupaten Bojonegoro yakni oklik.

Perlu diketahui, jika oklik merupakan kesenian asli Kabupaten Bojonegoro yang sudah tercatat di Kemenkumham sebagai hak kekayaan intelektual komunal dua kategori, yaitu ekspresi budaya tradisional dan pengetahuan tradisional. Kedepan, sedang diusahakan menuju warisan budaya tak benda nasional.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur dalam sambutanya menyampaikan. Kegiatan festival ramadhan menjadi bagian dalam rangka mendorong tumbuh kembangnya ekonomi, UMKM maka salah satunya dilaksanakan kegiatan festival ramadhan, dan bazar di sepanjang jalan mas tumapel.

“Dengan harapan, tumbuh kembang ekonomi di Bojonegoro di tengah-tengah bulan ramadhan, tetep terus didorong dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat Bojonegoro,” harapnya dalam sambutan.

Kusnandaka Tjatur menambahkan, jika oklik merupakan warisan budaya tak benda, menjadi tanggung jawab bersama untuk terus di ajarkan kepada generasi selanjutnya. “Tak hanya itu, perlunya dipelajari, dikembangkan, serta terus dilestarikan bersama,” tegasnya.
 
Pada festival ramadhan lomba oklik ini, juara harapan 3 diraih oleh Margo Laras, juara harapan 2 diraih oleh Abu Nawas Saputro, dan juara harapan 1 diraih oleh Laras Pandowo.

Sementara untuk juara 3 diraih oleh Spendabo, juara 2 diraih peserta Katro Budhoyo, dan juara 1 diraih Grup Oklik New Kali Kening. (edo/rok)