Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 27 April 2024, 15:21 WIB
Last Updated 2024-04-27T08:21:58Z
NgawiPojok PituPotensi DaerahViewerViral

Siasati Langkanya Pupuk Subsidi, Petani di Ngawi Gunakan Pupuk Organik


NGAWI - Sejumlah petani di wilayah Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, mengumpulkan berbagai bahan mulai dari bonggol pisang hingga sayur-sayuran untuk dilakukan fermentasi. Bahan tersebut digunakan untuk membuat mikro organisme lokal (MOL) pada sistem pertanian ramah lingkungan, di tengah sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

Ketua kelompok tani setempat, Supriyanto menjelaskan, pembuatan MOL didasari dari berkurangnya jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah. Sehingga petani harus memutar otak agar tetap bisa menanam padi dengan hasil yang maksimal.

Menurutnya, hal ini yang akhirnya mendasari petani untuk kembali ke sistem tanaman padi organik ramah lingkungan. Maka petani tetap bisa melakukan tanam padi.

“Dalam pembuatan MOL sendiri petani hanya memerlukan sejumlah bahan yang ada disekitar mulai dari bonggol pisang atau sayuran yang dilakukan fermentasi dengan urin ternak mulai sapi, kambing atau kelinci,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (27/04/2024).

“Hasil dari pembuatan mol tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk pupuk tanaman padi,” imbuh Supriyanto.

Sementara itu, salah satu petani, Suji menjelaskan hasil dari pembuatan MOL tersebut dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk bersubsidi atau kimia. Bahkan untuk hasil tanaman juga cukup bagus dan panen sangat memuaskan.

“Hasilnya cukup bagus, termasuk panennya. Ini bisa menjadi solusi di tengah sulitnya mendapatkan pupuk subsidi,” ungkapnya.

Diketahui, hingga kini pupuk menjadi masalah tersendiri bagi petani. Terbatasnya pasokan pupuk bersubsidi membuat petani harus mampu tetap mampu menanam padi dengan hasil yang maksimal yakni dengan beralih pada sistem pertanian ramah lingkungan. (ito/rok)