NGAWI - Sahimun, seorang petani asal Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, menjadi calon jamaah haji tertua di Kabupaten Ngawi tahun 2025. Di usianya yang telah mencapai 93 tahun, Sahimun masih aktif menjalani aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kebun, mencari rumput untuk pakan ternak, hingga membersihkan halaman rumah.
Sahimun telah lama memendam keinginan untuk berangkat ke Tanah Suci. Impian tersebut akhirnya terwujud tahun ini. Sejak 2019, ia menyisihkan hasil penjualan kebun dan ternak untuk biaya pendaftaran haji. Karena usianya yang lanjut, ia mendapatkan prioritas pemberangkatan dan dijadwalkan menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada malam tanggal 16 Mei 2025.
Selama menunaikan ibadah haji, Sahimun akan didampingi oleh anak keduanya, Sukarti, yang kini berusia 69 tahun. Sukarti mengungkapkan bahwa niat berangkat haji sepenuhnya datang dari ayahnya, termasuk upaya menabung secara konsisten selama beberapa tahun.
"Saya tetap menjaga kebugaran dengan terus bergerak, makan teratur, dan banyak minum air putih. Alhamdulillah, Allah akhirnya panggil saya ke Baitullah." terang Sahimun.
"Saya sangat bersyukur bisa mendampingi bapak. Semuanya atas niat dan usaha beliau sendiri. Sejak lama beliau simpan hasil kebun dan ternak untuk berangkat haji." jelas Sukarti
Diketahui, Sahimun tergabung dalam kloter 54 dan akan diberangkatkan menuju Asrama Haji Surabaya dari Pendopo Wedya Graha, Kabupaten Ngawi, pada 16 Mei. Ia merupakan sosok yang dikagumi oleh banyak orang karena semangat dan keteguhannya dalam mewujudkan niat suci, meski di usia senja. Ito/lim.
Sahimun telah lama memendam keinginan untuk berangkat ke Tanah Suci. Impian tersebut akhirnya terwujud tahun ini. Sejak 2019, ia menyisihkan hasil penjualan kebun dan ternak untuk biaya pendaftaran haji. Karena usianya yang lanjut, ia mendapatkan prioritas pemberangkatan dan dijadwalkan menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada malam tanggal 16 Mei 2025.
Selama menunaikan ibadah haji, Sahimun akan didampingi oleh anak keduanya, Sukarti, yang kini berusia 69 tahun. Sukarti mengungkapkan bahwa niat berangkat haji sepenuhnya datang dari ayahnya, termasuk upaya menabung secara konsisten selama beberapa tahun.
"Saya tetap menjaga kebugaran dengan terus bergerak, makan teratur, dan banyak minum air putih. Alhamdulillah, Allah akhirnya panggil saya ke Baitullah." terang Sahimun.
"Saya sangat bersyukur bisa mendampingi bapak. Semuanya atas niat dan usaha beliau sendiri. Sejak lama beliau simpan hasil kebun dan ternak untuk berangkat haji." jelas Sukarti
Diketahui, Sahimun tergabung dalam kloter 54 dan akan diberangkatkan menuju Asrama Haji Surabaya dari Pendopo Wedya Graha, Kabupaten Ngawi, pada 16 Mei. Ia merupakan sosok yang dikagumi oleh banyak orang karena semangat dan keteguhannya dalam mewujudkan niat suci, meski di usia senja. Ito/lim.
