JOMBANG - Aksi puluhan buruh ini digelar di depan gedung DPRD Kabupaten Jombang yang ada di Jalan Wahid Hasyim. Massa aksi menggelar orasi dengan membentangkan poster dan orasi secara bergantian. Mereka menutup separuh jalan untuk digunakan mimbar bebas.
Aksi para buruh ini mendapatkan dari aparat kepolisian. Massa aksi hanya bisa tertahan di depan pagar pintu gedung wakil rakyat. Mereka menyuarakan perlawanan buruh yang masih banyak tertindas dan jauh dari kata sejahtera.
Korlap aksi Hadi Purnomo mengatakan, peringatan hari buruh adalah bentuk perlawanan buruh terhadap kebijakan yang tidak pro buruh. Bukan perayaan seperti yang dilakukan buruh yang difasilitasi pemerintah. Menurutnya, mereka hanya di rayu sesaat untuk tidak mengingat nilai dari perjuangan hari buruh internasional.
“Ini adalah bentuk pengkelabuan dari pemerintah. Kita diajak senam, joget, lalu diberi hadiah, seolah-olah tidak ada masalah buruh di Jombang,” tegas Wakil Ketua Gabungan Aliansi Jombang Peduli (GAS JP), Hadi Purnomo.
Hadi mengajak seluruh buruh untuk terus menyuarakan perlawanan terhadap pembayaran upah dibawah UMK, kasus PHK yang tidak sesuai aturan hingga penindasan dan pelaporan yang belum ada ujung penyelesaian. Usai menggelar aksi puluhan buruh ini berencana akan ziarah ke makam marsinah, tokoh buruh di Nganjuk sebagai bentuk refleksi perjuangan hari buruh.
“Banyak laporan sudah kami sampaikan, tapi tidak ada tindakan. Padahal di lapangan, banyak buruh kehilangan mata pencaharian, banyak yang di-PHK secara sepihak,” ungkapnya. Min/lim.
Aksi para buruh ini mendapatkan dari aparat kepolisian. Massa aksi hanya bisa tertahan di depan pagar pintu gedung wakil rakyat. Mereka menyuarakan perlawanan buruh yang masih banyak tertindas dan jauh dari kata sejahtera.
Korlap aksi Hadi Purnomo mengatakan, peringatan hari buruh adalah bentuk perlawanan buruh terhadap kebijakan yang tidak pro buruh. Bukan perayaan seperti yang dilakukan buruh yang difasilitasi pemerintah. Menurutnya, mereka hanya di rayu sesaat untuk tidak mengingat nilai dari perjuangan hari buruh internasional.
“Ini adalah bentuk pengkelabuan dari pemerintah. Kita diajak senam, joget, lalu diberi hadiah, seolah-olah tidak ada masalah buruh di Jombang,” tegas Wakil Ketua Gabungan Aliansi Jombang Peduli (GAS JP), Hadi Purnomo.
Hadi mengajak seluruh buruh untuk terus menyuarakan perlawanan terhadap pembayaran upah dibawah UMK, kasus PHK yang tidak sesuai aturan hingga penindasan dan pelaporan yang belum ada ujung penyelesaian. Usai menggelar aksi puluhan buruh ini berencana akan ziarah ke makam marsinah, tokoh buruh di Nganjuk sebagai bentuk refleksi perjuangan hari buruh.
“Banyak laporan sudah kami sampaikan, tapi tidak ada tindakan. Padahal di lapangan, banyak buruh kehilangan mata pencaharian, banyak yang di-PHK secara sepihak,” ungkapnya. Min/lim.