TUBAN - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, menggelar manasik haji massal di kawasan Graha Sandya, Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, pada selasa pagi. Sebanyak 1.252 jamaah haji asal Tuban diberikan wawasan tentang praktik pelaksanaan umroh dan haji.
Agar jamaah haji dapat memahami dengan baik dari proses umroh sebelum haji hingga pelaksanaan ibadah haji, para jamaah diberikan wawasan tentang teori rukun haji, dengan melakukan praktik secara langsung.
Para jamaah melakukan berbagai praktik rukun haji, mulai dari niat ihram, wukuf di Arafah, kemudian mabit di Muzdalifah, jumrah aqabah dan tahallul awal. Hingga selanjutnya dilakukan mabit di Mina, lempar jumroh, tawaf dan sa'i.
Keberangkatan ibadah haji yang sudah ditunggu-tunggu ini memberikan rasa syukur tersendiri di hati para jamaah. Pasalnya setelah menunggu selama bertahun-tahun akhirnya kini mereka bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Kondisi ini seperti yang dirasakan Abdul Wahid, jamaah haji asal Kecamatan Jatirogo. Dirinya merasa senang karena bisa berangkat bersama sang istri, ke tanah suci mekah.
“Sangat senang sekali, bahagia, gembira bisa berangkat bersama dengan istri.” Ungkap Abdul Wahid.
Dengan manasik haji ini, para jamaah diharapkan bisa lebih memahami dengan baik prosesi pelaksanaan haji dan menjadi haji yang mabrur.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, berpesan kepada para jamaah haji yang berangkat tahun ini agar tetap menjaga kesehatan lantaran cuaca di tanah suci saat ini sangat ekstrem.
“Jamaah yang dari Kabupaten Tuban ada sekitar 116 orang. Untuk cuaca di sana, yang jelas cuaca di sana masih cuaca yang sangat ekstrim sekali, sehingga kami mengimbau kepada jam haji untuk tetap jaga kesehatan, jangan sampai dehidrasi.” Terang Umi Kulsum.
Sekedar diketahui, calon jamaah haji asal Tuban terbagi menjadi tiga kloter. Yaitu kloter 68, 69, dan 70. Sementara untuk kuota tambahan dimasukan dalam kloter 86 dengan jumlah jamaah asal Tuban sebanyak 166. dzik/lim.
Agar jamaah haji dapat memahami dengan baik dari proses umroh sebelum haji hingga pelaksanaan ibadah haji, para jamaah diberikan wawasan tentang teori rukun haji, dengan melakukan praktik secara langsung.
Para jamaah melakukan berbagai praktik rukun haji, mulai dari niat ihram, wukuf di Arafah, kemudian mabit di Muzdalifah, jumrah aqabah dan tahallul awal. Hingga selanjutnya dilakukan mabit di Mina, lempar jumroh, tawaf dan sa'i.
Keberangkatan ibadah haji yang sudah ditunggu-tunggu ini memberikan rasa syukur tersendiri di hati para jamaah. Pasalnya setelah menunggu selama bertahun-tahun akhirnya kini mereka bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Kondisi ini seperti yang dirasakan Abdul Wahid, jamaah haji asal Kecamatan Jatirogo. Dirinya merasa senang karena bisa berangkat bersama sang istri, ke tanah suci mekah.
“Sangat senang sekali, bahagia, gembira bisa berangkat bersama dengan istri.” Ungkap Abdul Wahid.
Dengan manasik haji ini, para jamaah diharapkan bisa lebih memahami dengan baik prosesi pelaksanaan haji dan menjadi haji yang mabrur.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, berpesan kepada para jamaah haji yang berangkat tahun ini agar tetap menjaga kesehatan lantaran cuaca di tanah suci saat ini sangat ekstrem.
“Jamaah yang dari Kabupaten Tuban ada sekitar 116 orang. Untuk cuaca di sana, yang jelas cuaca di sana masih cuaca yang sangat ekstrim sekali, sehingga kami mengimbau kepada jam haji untuk tetap jaga kesehatan, jangan sampai dehidrasi.” Terang Umi Kulsum.
Sekedar diketahui, calon jamaah haji asal Tuban terbagi menjadi tiga kloter. Yaitu kloter 68, 69, dan 70. Sementara untuk kuota tambahan dimasukan dalam kloter 86 dengan jumlah jamaah asal Tuban sebanyak 166. dzik/lim.