JOMBANG – Banjir setinggi 2 meter melanda delapan desa di Kecamatan Mojoagung, bahkan salah satunya yang paling parah di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten jombang. Tak hanya menggenangi jalan, air juga merendam rumah warga sebanyak 255 kepala keluarga. Ketinggian air ini pun mulai dari satu meter hingga 2 meter. Meski begitu kebanyakan warga enggan mengungsi, dan memilih bertahan di rumahnya.
Banjir di kawasan ini sudah menjadi langganan setiap musim penghujan. Kondisi desa yang diapit oleh dua aliran sungai kerap menyebabkan kawasan ini terendam banjir. Seperti saat ini air kembali meluber dan menggenangi ratusan rumah.
Menurut warga, Faruq Edi menjelaskan banjir akibat derasnya curah hujan yang melanda wilayahnya dengan intensitas tinggi pada minggu sore hingga senin pagi. Dampaknya, air dari sungai gunting dan patak banteng meluap ke pemukiman warga. Sehingga air merendam jalan desa setinggi 2 meter.
“Hujannya sejak kemarin sore sampai pagi tadi baru reda. Sehingga sungai meluber ke pemukiman warga. Kalau ketinggian bervariasi mas, di dalam rumah ada yang sampai satu meter, apalagi yang di daerah rendah situ,” ungkap Faruq.
Sementara menurut anggota Koramil Mojoagung, banjir ini melanda delapan desa di Kecamatan Mojoagung, yaitu Kademangan, Mancilan, Betek, Dukuhmojo, Mojotrisno, Miagan, Karobelah dan Tejo. Namun yang terparah di Desa Kademangan.
“Jadi ada sekitar 250an KK yang terdampak khusus di Desa Kademangan ini. Sementara itu, ada 8 Desa yang juga terdampak dari banjir akibat hujan seharian. Namun yang terparah memang di Desa Kademangan ini,” ungkap Sertu Muntoha.
Meskipun ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa warga memilih bertahan di rumah masing-masing. Mereka mengaku terbiasa dengan kondisi banjir yang biasanya tidak berlangsung lama. Air biasa surut seiring dengan dibukanya dam di hilir sungai yang ada di kecamatan tersebut. Min/lim.
Banjir di kawasan ini sudah menjadi langganan setiap musim penghujan. Kondisi desa yang diapit oleh dua aliran sungai kerap menyebabkan kawasan ini terendam banjir. Seperti saat ini air kembali meluber dan menggenangi ratusan rumah.
Menurut warga, Faruq Edi menjelaskan banjir akibat derasnya curah hujan yang melanda wilayahnya dengan intensitas tinggi pada minggu sore hingga senin pagi. Dampaknya, air dari sungai gunting dan patak banteng meluap ke pemukiman warga. Sehingga air merendam jalan desa setinggi 2 meter.
“Hujannya sejak kemarin sore sampai pagi tadi baru reda. Sehingga sungai meluber ke pemukiman warga. Kalau ketinggian bervariasi mas, di dalam rumah ada yang sampai satu meter, apalagi yang di daerah rendah situ,” ungkap Faruq.
Sementara menurut anggota Koramil Mojoagung, banjir ini melanda delapan desa di Kecamatan Mojoagung, yaitu Kademangan, Mancilan, Betek, Dukuhmojo, Mojotrisno, Miagan, Karobelah dan Tejo. Namun yang terparah di Desa Kademangan.
“Jadi ada sekitar 250an KK yang terdampak khusus di Desa Kademangan ini. Sementara itu, ada 8 Desa yang juga terdampak dari banjir akibat hujan seharian. Namun yang terparah memang di Desa Kademangan ini,” ungkap Sertu Muntoha.
Meskipun ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa warga memilih bertahan di rumah masing-masing. Mereka mengaku terbiasa dengan kondisi banjir yang biasanya tidak berlangsung lama. Air biasa surut seiring dengan dibukanya dam di hilir sungai yang ada di kecamatan tersebut. Min/lim.
