![]() |
Petani di Kabupaten Ngawi kembali mengolah lahan pertanian, lantaran gagal panen akibat serangan hama. Foto: Ito Wahyu. |
NGAWI - Puluhan hektar sawah di Kabupaten Ngawi gagal panen akibat serangan hama tikus dan virus. Sebagian petani hanya bisa pasrah dan petani lain pada musim tanam ini beralih ke tanaman tebu.
Salah satu terparah terjadi di Dusun Jeruk Gulung, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Ngawi. Disini, puluhan hektar lahan padi diserang hama tikus dan virus. Akibatnya banyak tanaman padi yang rusak hingga gagal panen.
Pardi, petani setempat mengaku sudah dua kali tanam di tahun 2025 ini tanaman padi di daerah tersebut gagal panen. Hal ini karena serangan hama tikus dan virus, banyak tanaman padi yang kering dan mati.
“Karena banyak yang gagal panen akibat hama tersebut. Sebagian petani kembali mengolah tanah dan beralih ke tanaman tebu,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (16/08/2025).
Hal yang sama katakan Suwito, petani lainnya jika kondisi ini sudah terjadi selama dua kali tanam padi. Berbagai upaya pemberantasan hama tikus, mulai gropyokan dan juga memasang pembatas juga telah dilakukan namun tetap mengalami gagal panen.
“Sudah kami coba berantas dengan cara apa saja, tapi gagal. Bahkan, sebagian petani akhirnya memilih tanaman padi tersebut dijadikan pakan ternak,” tegasnya.
Sementara berdasar data dari Dinas Pertanian luas lahan baku sawah di Desa Patalan mencapai 450 hektar. Sedangkan untuk di Dusun Jeruk Gulung terdapat 83 hektar, dengan kondisi 62 hektar dibiarkan bero karena gagal panen di musim tanam sebelumnya. Sedangkan sisanya yang kembali ditanam padi juga terserang dan gagal panen kedua kalinya. (ito/rok)