Iklan Beranda

Redaksi JTV
Sabtu, 02 Agustus 2025, 12:41 WIB
Last Updated 2025-08-02T05:41:05Z
Hukum | PeristiwaTubanViewerViral

Nelayan Hilang di Sungai Bengawan Solo Tuban saat Perbaiki Jaring Ikan

 
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian nelayan hilang di Sungai Bengawan Solo Kabupaten Tuban, Sabtu (02/08/2025). Foto: Dziky Muhamad Nurcholif.
TUBAN - Warga di bantaran Sungai Bengawan Solo Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, digemparkan dengan hilangnya seorang nelayan setempat, Jumat (01/08/2025) sore. Korban diketahui bernama Kamid, 63 tahun, warga desa setempat. 

Kepala Desa Kebomlati, Munijan mengatakan, kejadian bermula saat korban bersama rekannya bernama astro, berangkat ke Sungai Bengawan Solo menggunakan perahu berukuran 9 meter kali 80 cm. Mereka berniat memeriksa jaring ikan yang dipasang sebelumnya.

Sesampainya di lokasi, korban Kamid memutuskan untuk menyelam dan memperbaiki jaring yang tersangkut di dasar sungai. Namun sayang, setelah menyelam Kamid tak pernah muncul kembali ke permukaan.

“Jaringnya itu tersangkut di tunggak Barongan (akar rumpun bambu) di bawah air. Sehingga yang teman di atas ini sudah berusaha mengambil jaringnya, tetapi orangnya yang di dalam ini tidak muncul,” ungkapnya kepada JTV.

Rekannya yang berada di atas perahu sempat berusaha mencari, namun tak membuahkan hasil. Ia kemudian menepikan perahu dan melaporkan ke perangkat desa setempat.

“Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada kami dan kami lanjutkan laporannya kepada pihak berwenang, agar langsung dilakukan pencarian,” imbuh Munijan.

Setelah menerima laporan, tim sar gabungan langsung ke lokasi kejadian melakukan upaya pencarian. Sebanyak 45 personel dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, hingga relawan dan nelayan setempat diterjunkan ke lokasi. 

“Ini pelaksanaannya selama 7 hari. Kalau belum ketemu, setelah itu lakukan evaluasi. Pun setiap hari kita akan setiap selesai kegiatan kita akhiri dengan evaluasi untuk merencanakan untuk hari berikutnya,” jelas Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan, Nanang Pujo.

Fokus titik pencarian berada di 1-2 kilometer dari lokasi hilangnya nelayan bengawan tersebut. Namun, hingga Sabtu (02/08/2025) pagi, korban belum ditemukan. 

“Hingga saat ini, petugas masih penyisiran di sepanjang aliran sungai bengawan solo,” pungkasnya. (dzi/rok)