Gempur Rokil

Gempur Rokil
Redaksi JTV
Selasa, 28 Oktober 2025, 16:56 WIB
Last Updated 2025-10-28T09:56:28Z
Hukum | PeristiwaTubanViewerViral

Heboh, Belasan Motor di Tuban Rusak Usai Isi Pertalite di SPBU

Belasan motor milik warga di Kabupaten Tuban, harus membawa motornya ke bengkel usai mengisi pertalite di SPBU wilayah setempat. Foto: Dziky Muhamad/JTV.
TUBAN - Belasan motor milik warga di Kabupaten Tuban, harus membawa motornya ke bengkel usai mengisi pertalite di SPBU wilayah setempat. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di bengkel milik Slamet Harsono, 64 tahun, di Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban, Selasa (28/10/2025) pagi.

Menurut sejumlah pelanggan bengkel, motor yang dibawa ke bengkel setempat rata-rata mengalami kendala laju mesin atau tersendat. Hal ini terjadi setelah mereka mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU wilayah setempat. 

“Motor saya ini mogok setelah saya isi pertalit di pom bensin (SPBU). Makanya saya bawa kesini untuk diperbaiki,” jelas Salsa, 18 Tahun, pelajar asal Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, Tuban kepada JTV.

Salsa mengaku, beberapa kendaraan milik temannya juga mengalami hal sama dan harus dibawa ke bengkel.

“Beberapa hari ini banyak yang mengalami kejadian seperti saya. Penyebabnya sama mas. Setelah isi bensin di pom bensin,” tegasnya.

Sementara itu, pemilik bengkel mengaku, dalam beberapa hari ini sudah ada belasan motor yang mengalami kerusakan pada bagian busi usai mengisi BBM di SPBU. Setelah dilakukan penanganan dengan mengganti busi baru serta menguras tangka BBM dan menggantinya dengan pertamax, motor bisa kembali normal.

“Ini sudah ada belasan motor yang mengalami kejadian yang sama setalah isi bensin (pertalite) di pom. Setelah saya cek, ternyata pembakarannya tidak normal. Saya ganti busi dan kuras tangkinya, saya ganti pertamax, akhirnya bisa kembali normal,” ungkap Slamet.

Menanggapi keluhan ini, Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyebut telah melakukan pengecekan di beberapa SPBU wilayah setempat. 

“Kita sedang lakukan pengecekan mengenai keluhan pelanggan di beberapa SPBU untuk memastikan kejadian itu,” tuturnya.

Rata-rata, pengendara yang mengalami mogok harus merogoh kocek hingga Rp50.000 untuk memperbaiki motornya. Mereka berharap pihak perusahaan segera melakukan pengecekan dan perbaikan menyeluruh tentang keluhan ini, (dzi/rok)