Gempur Rokil

Gempur Rokil
Sketsa Bengawan
Rabu, 19 November 2025, 15:26 WIB
Last Updated 2025-11-19T08:26:04Z
JombangPojok PituViewerViral

Limbah Kayu Disulap Jadi Kerajinan Bernilai Jutaan Rupiah


JOMBANG - Seorang warga Jombang berhasil memanfaatkan limbah kayu menjadi aneka kerajinan bernilai ekonomi tinggi. Melalui kreativitas dan ketekunannya, limbah kayu yang semula tak terpakai diubah menjadi lukisan dan ukiran yang diminati banyak konsumen dari berbagai daerah.

Pengerajin Tersebut adalah Cokro Retantoko, warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan/Kabupaten Jombang, yang telah menggeluti usaha kerajinan kayu sejak tahun 2014. Pria berusia 32 tahun itu mengawali usahanya dari hobi menggambar dan melukis, hingga melihat peluang dari banyaknya limbah kayu yang berserakan di sekitar rumahnya.

“Awalnya saya hanya hobi menggambar. Terus lihat ada banyak limbah kayu, akhirnya saya coba manfaatkan. Ternyata hasilnya banyak yang suka,” Ungkapnya kepada JTV pada rabu (19/11/2025).

Dari pantauan JTV, Limbah kayu tersebut ia sulap menjadi berbagai karya bernilai jual, seperti lukisan kayu, ukiran gambar, hingga kerajinan dekoratif lainnya. Salah satu proses pembuatan lukisan wajah dilakukan dengan menggambar pola di balik papan kayu, menebali garis dengan pensil, dan melalui finishing menggunakan pilox. Produk tersebut banyak diminati sebagai hadiah ulang tahun, wisuda, hingga pernikahan.

Selain lukisan kayu, ia juga membuat ukir gambar, kotak hantaran, bingkai foto, dan berbagai kerajinan lain. Harga yang dipatok mulai dari Rp140 ribu hingga Rp1,2 juta, tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya.

“Setiap produk itu beda tingkat kesulitannya. Ada yang kecil sampai besar. Jadi harga menyesuaikan dari Rp140 ribu sampai yang paling mahal bisa Rp1,2 juta,” jelasnya.

Untuk pemasaran, Cokro mengandalkan media sosial. Penjualan produknya kini sudah menjangkau luar daerah, seperti Solo, bahkan hingga luar Jawa, salah satunya Kalimantan.

Dari usaha kerajinan berbahan limbah kayu tersebut, Cokro mampu meraup keuntungan lebih dari lima juta rupiah setiap bulan.

“Alhamdulillah pemasaran lewat media sosial cukup ramai. Pesanan datang dari berbagai daerah, dan penghasilannya bisa lebih dari lima juta sebulan,” pungkasnya. (ful/im)