Gempur Rokil

Gempur Rokil
Redaksi JTV
Senin, 24 November 2025, 16:57 WIB
Last Updated 2025-11-24T09:57:41Z
BojonegoroPolitik | PemerintahanPotensi DaerahViewerViral

Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Bojonegoro Salurkan Ribuan Domba untuk Keluarga Prasejahtera

 
Salah satu peternakan domba di Kabupaten Bojonegoro. Foto: Edo/JTV.
BOJONEGORO - Dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan produktivitas ternak di wilayah pedesaan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggulirkan program domba kesejahteraan untuk warga kurang mampu. Dalam program ini, ada sebanyak 2.400 ekor domba jantan dan betina, diberikan gratis kepada 1.200 penerima manfaat yang tersebar di 28 kecamatan. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro drh. Luthfi Nurahman, menjelaskan, program domba kesejahteraan merupakan bagian dari strategi percepatan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan produktivitas ternak di wilayah pedesaan. 

“Masing-masing keluarga penerima manfaat, nantinya akan menerima sepasang domba, jantan dan betina gratis plus 100 kilogram pakan konsentrat sebagai penyemangat dan pendorong, sehingga domba yang dipelihara nantinya dapat terus hidup dan berkembangbiak sebagaimana yang diharapkan,” ungkapnya kepada JTV, Senin (24/11/2025).

Lanjut Luthfi, penerima dipilih melalui dalam data mandiri kemiskinan daerah (Damisda) dan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Program ini, memadukan sistem pengembangbiakan ternak domba dengan pemberdayaan peternak miskin melalui pendekatan kawasan. 

“Ternak domba dijadikan aset produktif untuk dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga melalui usaha peternakan. Adapun untuk memastikan keberhasilan, akan dilakukan penguatan kelembagaan kelompok peternak, serta pembekalan khusus bagi penerima manfaat. Yakni melalui pelatihan dan bimbingan teknis ternak domba secara berkala di masing-masing kecamatan,” paparnya.

Melalui program ini. Pemkab bojonegoro menunjukkan komitmen bahwa pembangunan daerah tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga menyentuh kebutuhan ekonomi masyarakat secara langsung melalui program yang produktif dan berkelanjutan. (edo/rok)