JOMBANG - Sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Jombang memiliki kurikulum hafalan qur’an ektra cepat dengan metode habituasi. Ponpes tersebut bernama Hamalatul Qur’an terletak di Desa Jogoroto, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Disini, setiap harinya seluruh santri melantunkan al qur’an secara massal. Mereka menyelesaikan murokobah bacaan khataman al qur’an mingguan yang di targetkan pengasuh ponpes.
Pesantren hafalan qur’an yang diasuh oleh KH Ainul Yaqin ini memang spesialis mencetak hafidz dalam kurun waktu cepat. Banyak santri sudah bisa lulus dalam waktu kurang dari enam bulan. Bahkan Cucu Wakil Presiden Indonesia, lulus kurang dari waktu lima bulan.
Zulfikar Musyawak salah satu santri yang berhasil menyelesaikan hafalan dalam kurun waktu enam bulan mengaku enjoy bisa menempuh pendidikan di pesantren ini. Dengan metode pembiasaan, santri asal cilacap ini bisa mengikuti seluruh program dengan mudah dan senang.
“Kalau disini itu santri dibiasakan membaca secara massal, sehingga mudah hafal. Alhamdulillah sampun (sudah) hafal 30 juz selama 6 bulan,” katanya saat ditemui JTV, Jumat (24/03/2023).
Sementara pengasuh pesantren KH Ainul Yaqin mengaku, dalam pesantren ini setiap hari anak anak dibiasakan mengenal al qur’an. Selain harus murokobah membaca satu hari lima juz, para santri juga wajib mengikuti sholat tahajud dan dhuha dengan pembacaan setengah juz.
Dengan pola ini anak anak lebih akrab dan mengenal seluruh bacaan kitab suci. Konsep habituasi atau pembiasaan lingkungan ini ternyata berhasil melahirkan ribuan santri penghafal al qur’an.
“Pendirian pesantren ini pada 2011 lalu karena banyaknya peminat penghafal al qur’an. Kini sudah memiliki ribuan santri yang tersebar di sejumlah daerah. Seluruh santri bisa mengikuti pendidikan secara gratis tanpa biaya,” ungkpanya. (ful/rok)
Disini, setiap harinya seluruh santri melantunkan al qur’an secara massal. Mereka menyelesaikan murokobah bacaan khataman al qur’an mingguan yang di targetkan pengasuh ponpes.
Pesantren hafalan qur’an yang diasuh oleh KH Ainul Yaqin ini memang spesialis mencetak hafidz dalam kurun waktu cepat. Banyak santri sudah bisa lulus dalam waktu kurang dari enam bulan. Bahkan Cucu Wakil Presiden Indonesia, lulus kurang dari waktu lima bulan.
Zulfikar Musyawak salah satu santri yang berhasil menyelesaikan hafalan dalam kurun waktu enam bulan mengaku enjoy bisa menempuh pendidikan di pesantren ini. Dengan metode pembiasaan, santri asal cilacap ini bisa mengikuti seluruh program dengan mudah dan senang.
“Kalau disini itu santri dibiasakan membaca secara massal, sehingga mudah hafal. Alhamdulillah sampun (sudah) hafal 30 juz selama 6 bulan,” katanya saat ditemui JTV, Jumat (24/03/2023).
Sementara pengasuh pesantren KH Ainul Yaqin mengaku, dalam pesantren ini setiap hari anak anak dibiasakan mengenal al qur’an. Selain harus murokobah membaca satu hari lima juz, para santri juga wajib mengikuti sholat tahajud dan dhuha dengan pembacaan setengah juz.
Dengan pola ini anak anak lebih akrab dan mengenal seluruh bacaan kitab suci. Konsep habituasi atau pembiasaan lingkungan ini ternyata berhasil melahirkan ribuan santri penghafal al qur’an.
“Pendirian pesantren ini pada 2011 lalu karena banyaknya peminat penghafal al qur’an. Kini sudah memiliki ribuan santri yang tersebar di sejumlah daerah. Seluruh santri bisa mengikuti pendidikan secara gratis tanpa biaya,” ungkpanya. (ful/rok)
