JOMBANG - Musim liburan sekolah membawa berkah bagi perajin layang-layang di Kabupaten Jombang. Kondisi tersebut salah satunya dirasakan Mohamad Wiro Pratama, warga Desa Talunkidul, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Sabtu (08/07/2023).
Pantauan JTV di lokasi, para perajin yang bekerja dikediaman Wiro Pratama terus memperbanyak produksi layang layang karakter berbahan kain. Dengan menggunakan cetakan mal dari kertas tebal, kain peles bahan layang-layang dibentuk.
Tangan terampil pekerja ini menggunakan alat soldier listrik memotong kain sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sementara bambu yang menjadi kerangka disiapkan dengan menggunakan mesin penghalus.
Usai bambu sudah halus dan bersih, baru bambu ditempelkan ke kain yang sudah dipotong sebelumnya. Aneka motif bisa ditemui di karya anak-anak muda ini, mulai aneka tokoh animasi hingga tokoh film.
Mohamad Wiro Pratama mengatakan, pada musim libur sekolah ini pesanan dari para pembeli terus meningkat. Jika dihari biasanya pesanan tembus 1.200 biji, sekarang sudah menyentuh angka 5.000 biji layang-layang aneka motif.
“Pesanan ini mulai banyak sejak dua pekan lalu. Pokoknya kalau libur panjang sekolah pasti banyak pesanan,” jelas Wiro Pratama.
Lebih lanjut, pemuda 32 tahun ini mengungkapkan, kelebihan layang-layang yang diproduksinya bisa dilipat bahkan dicuci agar bersih dan tidak rusak. Satu biji layang motif sederhana biasanya dijual dengan harga 22 ribu rupiah.
“Layangan karakter sekarang lebih laku karena memang motifnya banyak dan bisa dilipat serta dicuci,” imbuhnya.
Layang-layang produksi Wiro, saat ini sudah menembus pasar sejumlah kota besar di seluruh indonesia hingga mencapai negeri jiran malaysia. Usaha yang dirintis sejak 2021 silam ini, kini terus mendatangkan cuan hingga 40 juta rupiah setiap bulannya. (ful/rok)
Pantauan JTV di lokasi, para perajin yang bekerja dikediaman Wiro Pratama terus memperbanyak produksi layang layang karakter berbahan kain. Dengan menggunakan cetakan mal dari kertas tebal, kain peles bahan layang-layang dibentuk.
Tangan terampil pekerja ini menggunakan alat soldier listrik memotong kain sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sementara bambu yang menjadi kerangka disiapkan dengan menggunakan mesin penghalus.
Usai bambu sudah halus dan bersih, baru bambu ditempelkan ke kain yang sudah dipotong sebelumnya. Aneka motif bisa ditemui di karya anak-anak muda ini, mulai aneka tokoh animasi hingga tokoh film.
Mohamad Wiro Pratama mengatakan, pada musim libur sekolah ini pesanan dari para pembeli terus meningkat. Jika dihari biasanya pesanan tembus 1.200 biji, sekarang sudah menyentuh angka 5.000 biji layang-layang aneka motif.
“Pesanan ini mulai banyak sejak dua pekan lalu. Pokoknya kalau libur panjang sekolah pasti banyak pesanan,” jelas Wiro Pratama.
Lebih lanjut, pemuda 32 tahun ini mengungkapkan, kelebihan layang-layang yang diproduksinya bisa dilipat bahkan dicuci agar bersih dan tidak rusak. Satu biji layang motif sederhana biasanya dijual dengan harga 22 ribu rupiah.
“Layangan karakter sekarang lebih laku karena memang motifnya banyak dan bisa dilipat serta dicuci,” imbuhnya.
Layang-layang produksi Wiro, saat ini sudah menembus pasar sejumlah kota besar di seluruh indonesia hingga mencapai negeri jiran malaysia. Usaha yang dirintis sejak 2021 silam ini, kini terus mendatangkan cuan hingga 40 juta rupiah setiap bulannya. (ful/rok)