![]() |
Rokhim Azzam, Petani sayuran hidroponik asal Kabupaten Jombang, menunjukkan hasil panennya, Jumat (10/10/2025). Foto: Saiful Mualimin/JTV. |
JOMBANG - Seorang pria di Kabupaten Jombang sukses memanfaatkan lahan kosong menjadi lokasi budidaya sayuran hidroponik. Memilih budidaya pakcoi dan selada hidroponik permintaannya terus meningkat. Dari sayuran ini, jutaan rupiah berhasil di kantongi setiap bulannya.
Petani tersebut adalah Rokhim Azzam, warga Desa Ploso Geneng, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Di lahan kosong pekarangan rumahnya, pria 38 tahun tersebut membudidayakan sayuran jenis pakcoy dan selada.
Rokhim Azzam mengatakan, usaha budidaya sayuran dengan sistem hidroponik ini sudah ditekuninya sejak 4 tahun silam. “Bermula dari usaha saya yang bangkrut lantaran covid, saya kemudian berinisiatif memanfaatkan lahan kosong menjadi usaha budidaya sayuran. Alhamdulillah terus berjalan hingga sekarang,” jelasnya kepada JTV, Jumat (10/10/2025).
Bapak dua anak ini memilih budidaya sayuran yang segar tersebut setelah meyakini jika pasar sayuran dengan sistem hidroponik masih terbuka lebar. Kini, ia sudah mempunyai ribuan lubang untuk ditanamkan sayuran pakcoi dan selada diatas paralon.
“Seluruh prosesnya mulai penanam bibit hingga panen awalnya saya jalani sendiri. Termasuk menjaga tanaman dari serangan hama. Tapi sekarang sudah ada yang bantu, jadi agak ringan,” imbuh Rokhim.
Lanjutnya, pasar penjualannya ke berbagai toko swalayan dan supplier di Jombang hingga luar daerah seperti Mojokerto misalnya. Setiap kali panen dalam satu minggu dua kali, ia mampu mengumpulkan 50 kilogram sayuran.
Sementara itu, Erna Junianti salah satu pembeli mengatakan cukup terbantu kebutuhan sayurnya dengan budidaya hidroponik ini. Dirinya bisa mendapatkan sayuran sehat dari petani langsung.
“Saya lebih suka beli langsung disini, karena sayurannya masih fresh,” ungkapnya.
Untuk harga perkilogramnya sayuran pakcoi dibandrol Rp15.000 per kilogram dan Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram untuk sayuran selada. Dalam setiap bulannya, Rokhim mampu meraup cuan hingga Rp8.000.000. (ful/rok)