JOMBANG - Puluhan orang yang mengatasnamakan forum rembug masyarakat jombang, menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD setempat, pada Rabu (14/09/2022). Mereka memprotes aksi anggota dewan yang diduga menyelewengkan penggunaan dana pokok pikiran atau pokir.
Dengan berjalan kaki, massa aksi ini menggelar aksi long march menuju gedung DPRD yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang. Puluhan orang ini membentangkan poster sambil memainkan seni bantengan dan jaranan.
Sesampainya di gedung wakil rakyat, peserta aksi menggelar orasi bebas. Sementara di depan pintu dewan dijaga ketat petugas kepolisian. Massa aksi hanya bisa menyampaikan aspirasinya di pintu gerbang jalan.
Korap aksi, Joko Fatah Rokhim mengatakan, mereka menanyakan dugaan penyelewengan dana pokir anggota dewan. Pasalnya, di lapangan pokir dewan digelar lintas dapil. Mereka menuding ada main mata antar anggota dewan dalam pemanfaatan dana pokir tersebut.
“Apalagi laporan yang kami layangkan ke badan kehormatan DPRD tidak pernah ada tanggapan dan laporan penindakan,” jelasnya.
Sementara Anggota DPRD Jombang, Kartiyono yang keluar menemui pengunjuk rasa menyambut baik kepedulian kelompok masyarakat terhadap lembaganya. Politisi ini memastikan akan menyampaikan mendukung segala bentuk pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Soal laporan ke badan kehormatan, saya akan mengkordinasikan dengan ketua dan BK yang menangani aduan masyarakat,” kilahnya.
Usai ditemui anggota dewan, massa aksi tidak langsung membubarkan diri. Mereka memilih memainkan seni jarangan dan bantengan yang ikut didatangkan dalam aksi unjukrasa tersebut. (ful/rok)
Dengan berjalan kaki, massa aksi ini menggelar aksi long march menuju gedung DPRD yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang. Puluhan orang ini membentangkan poster sambil memainkan seni bantengan dan jaranan.
Sesampainya di gedung wakil rakyat, peserta aksi menggelar orasi bebas. Sementara di depan pintu dewan dijaga ketat petugas kepolisian. Massa aksi hanya bisa menyampaikan aspirasinya di pintu gerbang jalan.
Korap aksi, Joko Fatah Rokhim mengatakan, mereka menanyakan dugaan penyelewengan dana pokir anggota dewan. Pasalnya, di lapangan pokir dewan digelar lintas dapil. Mereka menuding ada main mata antar anggota dewan dalam pemanfaatan dana pokir tersebut.
“Apalagi laporan yang kami layangkan ke badan kehormatan DPRD tidak pernah ada tanggapan dan laporan penindakan,” jelasnya.
Sementara Anggota DPRD Jombang, Kartiyono yang keluar menemui pengunjuk rasa menyambut baik kepedulian kelompok masyarakat terhadap lembaganya. Politisi ini memastikan akan menyampaikan mendukung segala bentuk pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Soal laporan ke badan kehormatan, saya akan mengkordinasikan dengan ketua dan BK yang menangani aduan masyarakat,” kilahnya.
Usai ditemui anggota dewan, massa aksi tidak langsung membubarkan diri. Mereka memilih memainkan seni jarangan dan bantengan yang ikut didatangkan dalam aksi unjukrasa tersebut. (ful/rok)
Ikuti berita terkini dari JTV Bojonegoro di Google News
